Telegram Tutup Ratusan Seruan Kekerasan di AS

Di tengah meningkatnya ketegangan politik di AS, pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan bahwa layanan perpesanannya telah menghapus ratusan seruan publik untuk melakukan kekerasan, sesuai dengan persyaratan layanan dalam platform perpesanan tersebut.

Telegram Tutup Ratusan Seruan Kekerasan di AS
istimewa

Durov mengatakan Telegram telah mengalami lonjakan yang sama dalam ancaman asan'>kekerasan seperti yang dilaporkan oleh layanan perpesanan lainnya selama sebulan terakhir.

"Pada awal Januari, tim moderasi Telegram mulai menerima peningkatan jumlah laporan tentang aktivitas publik terkait AS di platform kami," ujar Durov.

"Tim bertindak tegas dengan menekan saluran AS yang menganjurkan asan'>kekerasan. Berkat upaya ini, pekan lalu kami memblokir dan menutup ratusan seruan publik untuk asan'>kekerasan yang dapat mencapai puluhan ribu pelanggan," dia menambahkan.

Baca Juga : Pewaris Samsung Masuk Bui Lagi, Divonis 2,5 Tahun

Telegram juga mengalami peningkatan yang signifikan pada pengguna selama periode yang sama, setelah perubahan besar pada kebijakan privasi WhatsApp yang menyebabkan banyak orang meninggalkan layanan tersebut.

Signal juga mendapatkan jutaan pengguna selama migrasi tersebut, yang membebani infrastruktur layanannya sehingga sempat tidak dapat diakses selama lebih dari 24 jam. (inilah.com)

Halaman :


Editor : JakaPermana