Transformasi Digital, Layanan Telemedis Manfaatkan Komputasi Awan

Transformasi pelayanan kesehatan dari konvensional menuju digital jadi keniscayaan di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan proses bergulir jauh lebih cepat.

Transformasi Digital, Layanan Telemedis Manfaatkan Komputasi Awan
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Transformasi pelayanan kesehatan dari konvensional menuju digital jadi keniscayaan di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan proses bergulir jauh lebih cepat. Dalam mencari cara melayani konsumen agar bisa berkonsultasi dan mengakses layanan kesehatan, telemedis mengadopsi teknologi mutakhir seperti komputasi awan.

Head of Product KlikDokter, Bayu Surya Adi Saputra, mengatakan pihaknya sudah menggunakan layanan komputasi awan semenjak 2018.

"Ketika pandemi berlangsung, sejak awal, traffic naik berkali-kali lipat hampir 200-300 persen. Jika pakai cara lama untuk me-manage infrastruktur akan kewalahan," tutur Bayu dalam bincang virtual yang digelar pada Kamis.

Baca Juga : Komitmen Hadirkan Produk Rumah Tangga Unggulan Modena Luncurkan Water Heater ES 10 U

Dengan memanfaatkan komputasi awan untuk menjalankan fitur-fitur sistem manajemen klinik, yang sudah mewadahi sekitar 300 klinik se-Indonesia, baik dokter, pemilik atau administrator mendapatkan kemudahan dalam mengontrol serta mengelola klinik dari mana saja.

Ia mengatakan, fitur-fitur yang paling diminati konsumen selama pandemi meliputi artikel kesehatan yang ditulis langsung oleh tenaga medis, telekonsultasi juga membuat temu janji dengan dokter. Meski saat ini orang-orang cenderung mencari solusi kesehatan secara daring bila masih memungkinkan untuk tidak pergi ke rumah sakit, fitur yang terakhir biasanya digunakan orang yang memang harus berkonsultasi secara rutin dengan dokter. Contohnya adalah pasien dengan penyakit diabetes. 

Dia menuturkan, pandemi Covid-19 membuat percepatan transformasi pelayanan kesehatan dari konvensional ke digital jadi keniscayaan. Pemangku kepentingan di layanan kesehatan yang tadinya belum merambah ke dunia digital mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Sebab, di sisi lain konsumen juga mengandalkan telemedis untuk konsultasi kesehatan, terutama untuk hal yang tidak membutuhkan penanganan darurat.

Baca Juga : Padi Reborn & Alumni UGM Kolaborasi Kagama Bhakti

"Dari pemerintah juga sudah mengeluarkan regulasi tentang telekonsultasi, bahkan sekarang pemerintah melalui Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mendorong supaya pasien-pasien atau masyarakat menggunakan telekonsultasi untuk berdiskusi dengan dokter untuk hal-hal yang non-urgent," papar dia. 

Halaman :


Editor : suroprapanca