Tren COVID-19 Kembali Naik, Disdik KBB Berikan Peringatan ke Seluruh Sekolah 

Tren kasus COVID-19 belakangan ini kembali mengalami kenaikan secara nasional. Hal itu dipicu munculnya tiga subvarian baru COVID-19, yakni varian BA2.75, XBB, dan BQ1.

Tren COVID-19 Kembali Naik, Disdik KBB Berikan Peringatan ke Seluruh Sekolah 
INILAHKORAN, Ngamprah - Tren kasus COVID-19 belakangan ini kembali mengalami kenaikan secara nasional. Hal itu dipicu munculnya tiga subvarian baru COVID-19, yakni varian BA2.75, XBB, dan BQ1.
Berdasarkan data beberapa waktu lalu, Jawa Barat (Jabar) diketahui menjadi salah satu provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak setelah DKI Jakarta, yakni sebanyak 1.013 kasus baru.
Sehingga, hal tersebut harus menjadi perhatian berbagai kalangan agar tidak lagi ada lonjakan kasus COVID-19.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Dendih mengatakan, pihaknya bakal tetap memperingatkan sekolah agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. 
Menurutnya, hal itu sebagai antisipasi munculnya penyebaran virus di lingkungan sekolah.
"Sekolah tetap diminta menjalankan protokol kesehatan seperti yang sudah dijalankan selama ini," katanya kepada wartawan.
"Kemudian, tidak boleh kendur atau lalai, apalagi sekarang tren kasusnya secara nasional mulai ada peningkatan lagi," sambungnya.
Ia menjelaskan, aturan penerapan prokes di lingkungan sekolah masih belum dicabut. Sehingga semua sekolah harus tetap menjalankan prokes sesuai yang ditetapkan pemerintah. 
"Seperti menyediakan tempat mencuci tangan, menyiapkan hand sanitizer, serta memakai masker," jelasnya.
Selain itu, sambung dia, physical distancing di sekolah juga harus tetap dijaga dan menghindari kerumunan. 
Kemudian, jangan sampai guru maupun siswa lupa menerapkan prokes ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena merasa bahwa kasus COVID-19 sudah melandai.
"Di ruangan sekolah siswa tetap harus memakai masker, kalau ada yang tidak menerapkan prokes, guru berhak untuk mengingatkan," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : Ahmad Sayuti