Uji Coba Plasma Darah di AS Dihentikan

Setelah sekian lama diuji dan diterapkan untuk penyembuhan virus COVID-19, pemerintah federal AS memberhentikan uji coba. Hal ini disebabkan produk darah dari pasien yang pulih ternyata tidak efektif untuk menyembuhkan dari virus.

Uji Coba Plasma Darah di AS Dihentikan
istimewa

Uji coba yang dilakukan otoritas itu dilakukan pada 47 unit gawat darurat rumah sakit, dan sampel hasilnya teruji pada 511 peserta. Sedangkan yang diteliti oleh mereka secara kesluruhan ada 900 orang.

Pasien dan peneliti yang memiliki gejala COVID-19 selama seminggu atau kurang, diyakini efektif oleh mereka. Tetapi setelah dianalisa lebih lanjut, penyakit itu umumnya disebabkan oleh reaksi yang berlebihan oleh sistem kekebalan daripada virusnya sendiri.

Pada 25 Februari lalu, NIH membahasnya dalam pertemuan Data and Safety Monitoring Board (DSMB). Mereka meninjau data dan menentukan bahwa sementara pengobatan plasma tak menyebabkan kerusakan.

NIH, dalam rilisnya juga mendapatkan saran dari DSMB untuk menghentikan pendaftaran pasien baru untuk penelitiannya. DSMB pun menyarankan agar NIH berhenti mendaftarkan pasien baru ke dalam penelitian tersebut, dalam rilis.

Setelah itu, Glynn dan timnya dari NIH menunggu sampai data sudah dianalisa sepenuhnya terkait efektivitas penyembuhan plasma. Setelah menunggu hasil yang dapat disimpulkan dari hasilnya, mereka pun menghentikan uji coba yang selama ini berjalan. (inilah.com)

Halaman :


Editor : JakaPermana