Uji Coba Plasma Darah di AS Dihentikan

Setelah sekian lama diuji dan diterapkan untuk penyembuhan virus COVID-19, pemerintah federal AS memberhentikan uji coba. Hal ini disebabkan produk darah dari pasien yang pulih ternyata tidak efektif untuk menyembuhkan dari virus.

Uji Coba Plasma Darah di AS Dihentikan
istimewa

INILAH, Maryland - Setelah sekian lama diuji dan diterapkan untuk penyembuhan virus COVID-19, pemerintah federal AS memberhentikan uji coba. Hal ini disebabkan produk darah dari pasien yang pulih ternyata tidak efektif untuk menyembuhkan dari virus.

Padahal sebelumnya, Food and Drug Adminsitration (FDA) mengesahkan penggunaan plasma darah pasien sembuh sebagai perawatan darurat di rumah sakit selama pandemi, meskipun beberapa akademisi dan ilmuwan masih menguji efektivitasnya.

Plasma dari pasien yang sudah sembuh mengandung antibodi atau protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan untuk melawan penyakit. Tetapi pada kondisi tertentu, seperti flu, antibodi pasien yang sudah sembuh itu bisa didonorkan untuk membantu seseorang yang telah terinfeksi.

Baca Juga : Energi Musim Semi, Retailer Pakaian Global UNIQLO Luncurkan Koleksi-koleksi Terbarunya

Di AS, uji coba dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH), yang sejak pekan lalu dihentikan.

"Kami tidak melihat tanda apa pun bahwa plasma (pasien) yang (sudah) sembuh memiliki manfaat pada pasien yang berisiko terkena penyakit yang lebih serius," ungkap salah satu peneliti uji coba Simone Glynn, seperti dilansir USA Today.

Sedangkan Daniel Griffin, spesialis penyakit menular ProHEALTH Care menganggap, plasma sebagai pemulihan COVID-19 'sepertinya tidak memberi dampak signifikan pada hal-hal yang harus diperhitungkan, seperti kematian dan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga : Lazada Seller Conference 2021, Persiapkan Ribuan Penjual 

Setidaknya, dalam laman penelitian Clinical Trial, terdapat lebih dari 180 uji coba yang dilakukan ilmuwan AS terkait plasma untuk penyembuhan COVID-19. Salah satunya adalah yang dipublikasikan di jurnal Medrxiv pada Agustus 2020 yang dipimpin Michael J Joyner dan tim.

Halaman :


Editor : JakaPermana