Vaksinasi Covid-19 pada Lansia Jadi Upaya Melindungi Kelompok Berisiki

Khawatir dan takut akan efek samping dari vaksinasi COVID-19, membuat Niar (76) berpikir ulang untuk melakukan pendaftaran vaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 pada Lansia Jadi Upaya Melindungi Kelompok Berisiki
Ilustrasi/Antara Foto

"Kami mendukung upaya pemerintah yang melakukan vaksinasi bagi lansia karena memang itu yang dibutuhkan lansia saat ini. Banyak perempuan anggota Kowani yang berusia di atas 60 tahun, tapi tetap aktif berorganisasi dan melakukan kegiatan sosial, yang tentu saja rentan terinfeksi COVID-19,” kata Giwo dalam program “Vaksinasi COVID 19 bagi Lansia : Bagaimana Implementasi di Lapangan” secara daring.

Para lansia, sebagian besar memiliki penyakit penyerta. Sehingga perlu diimbangi dengan tersediannya informasi yang jelas. Kowani memiliki komitmen membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof dr Abdul Kadir, mengatakan sekitar 10,7 persen kasus COVID-19 terjadi pada lansia.

Baca Juga : Pemerintah Pastikan Vaksin Masih Efektif Lawan Mutasi Covid-19 B117

Berdasarkan UU 13/1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia disebutkan bahwa seseorang dikatakan sebagai lansia jika telah mencapai usia 60 tahun keatas. Saat ini jumlah lansia sebanyak 9,92 persen atau 26,82 juta jiwa.

Angka kematian lansia karena COVID-19 mencapai 47,3 persen.

Oleh karena itu, pemerintah pada program vaksinasi COVID-19 gelombang kedua memasukkan lansia sebagai penerima vaksinasi dengan target 21,5 juta penerima.

Lansia dapat mendaftarkan diri melalui laman www.kemkes.go.id atau www.covid19.go.id, yang mana link pendaftaran sesuai dengan provinsi domisili.


Editor : Bsafaat