Wakil Ketua Komisi X DPRRI Dede Yusuf Macan Efendi Minta Sekolah tak membebankan Biaya tambahan siswa untuk Pelaksanaan Kurikulum  Merdeka

Wakil Ketua Komisi X DPRRI Dede Yusuf Macan Efendi Minta Sekolah tak membebankan Biaya tambahan siswa untuk Pelaksanaan Kurikulum  Merdeka
 Wakil Ketua Komisi X DPRRI Desde Yusuf Macan Efendi

INILAHKORAN,Soreang-  Wakil Ketua Komisi X DPRRI Desde Yusuf Macan Efendi meminta sekolah yang memberlakukan Kurikulum Merdeka, tidak membebankan biaya tambahan kepada orang tua siswa untuk berbagai kegiatan siswa didik. Jika harus mempelajari hal diluar,  sekolah lebih baik memaksimalkan keadaan dilingkungan sekitarnya tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

"Itu tidak perlu, seperti harus ada biaya studi tour atau perjalanan bis ke daerah wisata misalnya. Itu malah lebih mahal. Yang harus dilakukan justru pemahaman terhadap lingkungan sekolahnya, kebersihan sekolah, kesehatan dan kebersihan kantin. Kemudian membantu masyarakat disekitar sekolah. Nah jadi ini konotasi yang salah kalau sekolah memberikan biaya tambahan kepada orang tua," kata Dede usai mengikuti acara Jalan Sehat bersama masyarakat Kabupaten Bandung di Soreang, Minggu 17 Desember 2023.

Dede mengatakan,  pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Memang, disatu sisi Kurikulum Merdeka ini memudahkan siswa belajar. Namun disisi lain, ternyata Kurikulum Merdeka ini justru menyulitkan para guru. Karena administrasi yang menumpuk dan merepotkan.

Baca Juga : Universitas Nurtanio Bandung Salurkan Bantuan untuk SMP Muhammadiyah 5 Kota Cimahi 

"Tentu akan kami  evaluasi, kami melihat konsep merdeka belajar ini memang harus memberikan rasa nyaman, senang, hepi bagi anak-anak.  Tapi tidak boleh membebankan guru jadi stress. Jadi kalau ada yang harus diubah itu beban kepada gurunya, saat ini beban kepada guru membuat laporan-laporan administrasi terlalu berat, dan itu juga yang akan kami evaluasi," ujarnya.

Seperti diketahui, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. 

Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. 

Baca Juga : Tubagus Ace Hasan Sebut Peluang Artificial intelligence di Era Teknologi Informasi

Di dalam kurikulum ini terdapat proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Kemudian, dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Proyek ini tidak bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti