Warga Keluhkan Minimnya Sosialisasi KPUD Cimahi

 H-18 jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, masih ada warga yang belum merasakan sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi.

Warga Keluhkan Minimnya Sosialisasi KPUD Cimahi
Ilustrasi
INILAH, Bandung- H-18 jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, masih ada warga yang belum merasakan sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi.
 
Khususnya di wilayah pedalaman seperti di Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan dan Kampung Lebak Saat, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
 
Secara umum, memang mereka sudah tahu kapan pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) dilaksanakan yakni 17 April. Tapi, informasi itu didapat dari para caleg ketika melaksanakan kampanye.
 
"Kalau pencoblosan tahu tanggal 17 April. Tau dari dewan (caleg)," ujar Wardi, salah seorang warga Kampung Lebak Saat.
 
Soal tata cara pencoblosan, sedikitnya ia sudah tahu. Tapi lagi-lagi itupun diketahuinya dari caleg yang kampanye. Memang, para caleg yang kampanye kerap membawa contoh surat suara. 
 
Menurutnya, pencoblosan kali ini lebih sulit mengingat banyak surat suara yang harus dicoblos. Tercatat, ada lima jenis surat suara yang harus pemilih coblos.
 
Enang Sahri, salah seorang caleg menyayangkan masih minimnya sosialisasi Pemilu yang dilakukan KPU Kota Cimahi. Terutama informasi tentang tata cara pencoblosan. Menurutnya, kebanyakan masyarakat tahu tentang Pemilu itu bukan dari KPU Kota Cimahi, tapi dari masyarakat.
 
"Sejauh ini kita belum mendapatkan bahwa mereka sosialisasi ke masyarakat. Saya denger belum ada sosialsiasi dari KPU," kata politisi Partai NasDem itu.
 
Menurut Enang, KPU Kota Cimahi terlalu mengandalkan media sosial (medsos), bukan turun ke lapangan. Tapi, kata dia, belum tentu semua masyarakat itu melek informasi lewat medsos. "Kalau sekarang hanya lewat media sosial. Media sosialkan tidak semua orang ngerti," ucapnya.
 
Hal senada dikatakan caleg dari Partai Demokrat, Edi Kanedi. Ia mengaku belum merasakan dampak dari sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Cimahi.
 
Menurutnya, KPU terlalu mengandalkan relawan demokrasi yang hanya menyentuh kelompok atau komunitas tertentu. "Sosialisainya ini belum menyeluruh.
Dampaknya sampai sekarang belum kerasa," ujar Edi.
 
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cimahi, Mochamad Irman hanya mengatakan, pihaknya bakal melakukan sosialisasi lagi untuk memastikan pemilih tidak bingung dalam pemungutan surat suara nanti. "Kita akan sosialisasi lagi. Masih ada waktu," ujarnya.


Editor : inilahkoran