Anggaran Pembangunan Huntara Hanya Rp5 Juta per Unit

Beralasan terbatasnya anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor pun menganggarkan Rp5 juta per unit pembangunan hunian sementara (Huntara).

Anggaran Pembangunan Huntara Hanya Rp5 Juta per Unit
Bupati Bogor Ade Yasin meninjau pembangunan Huntara di Kampung Babakan Mangled, Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg (Reza Zurifwan)

NILAH, Cigudeg - Beralasan terbatasnya anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor pun menganggarkan Rp5 juta per unit pembangunan hunian sementara (Huntara).

Padahal sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 22 tahun 2008 tentang pengelolaan dan pendanaan bantuan bencana, biaya pembangunan Huntara sebesar Rp 23 juta perunit.

 "Anggaran BTT dari pemerintah tidak mencukupi karena kita juga banyak kebutuhan lainnya, hingga untuk membangun perunit Huntara kami menganggarkan biaya sebesar Rp 5 juta dari ketentuan seharusnya Rp 23 juta perunit," ucap Kepala DPKPP Kabupaten Bogor Juanda Dimansyah kepada wartawan, Kamis (20/2).

Baca Juga : Latih Ketrampilan Tagana, Kemensos Libatkan Chiba University Jepang

Mantan Camat Gunung Putri ini menambahkan saat ini jajarannya sedang membangun 262 unit Huntara di Kecamatan Cigudeg dan Kecamatan Sukajaya.

"238 unit Huntara ini sedang kami bangun di Desa Sukaraksa, Cigudeg ---dan 26 unit Huntara lainnya kami bangun di Desa  hHarkat Jaya, Sukajaya. Bulan ini juga bangunan Huntara ini sudah bisa digunakan oleh para pengungsi," tambahnya.

Camat Cigudeg Acep Sajidin menuturkan 238 unit Huntara di Desa Sukaraksa terbagi ke tiga kampung, yaitu Kampung Babakan Mangled,  Kampung Tangseng Bawah dan Kampung Tangseng Atas.

Baca Juga : Saat Longsor Terjadi, Keluarga di Ciawi Ini Tertidur Lelap

"92 unit Huntara kami bangun di Kampung Babakan Mangled, lalu 58 unit Huntara di Kampung Tangseng Bawah dan 88 unit Huntara lainnya kami bangun di Kampung Tangseng Atas. Bangunannya memang sangat sederhana tetapi aman dari resiko bencana alam baik longsor atau banjir bandang," tutur Acep.

Halaman :


Editor : Bsafaat