Bansos Dampak Covid-19 Berlanjut, Tapi Turun Jadi Rp100 Ribu?

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah mengatakan, bantuan sosial (bansos) atau pengaman jaring sosial dari provinsi yang pada tiga tahap sebelumnya sebesar Rp500 ribu, turun menjadi Rp100 ribu per keluarga.

Bansos Dampak Covid-19 Berlanjut, Tapi Turun Jadi Rp100 Ribu?
net

INILAH, Bandung – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah mengatakan, bantuan sosial (bansos) atau pengaman jaring sosial dari provinsi yang pada tiga tahap sebelumnya sebesar Rp500 ribu, turun menjadi Rp100 ribu per keluarga.

Dia menambahkan, angka tersebut sudah disepakati menyesuaikan dengan kemampuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. Saat ini sambung Siti, pemerintah tengah menggodok data total jumlah penerima bansos tersebut.

“Bansos jadinya Rp100 ribu. Kapan dicairkan kita belum tahu. Tapi yang jelas angka sudah disepakati. Untuk distribusi dan jumlah penerimanya masih penggodokan. Bentuknya nanti tunai dan ditransfer ke rekening masing-masing penerima. Kemarin malam baru dapat bocorannya. Ini juga menyesuaikan dengan kemampuan dari APBD kita. Kita bersyukur, walaupun bisanya segitu. Tapi yang jelas ini jadi pelajaran kita dan harus disampaikan kepada masyarakat dengan bijak,” ujar Siti kepada INILAH, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga : Keampuhan Vaksin Covid-19 Sinovac Simpang Siur, DPRD Jabar Minta Pemerintah Bijak

Siti berharap masyarakat dapat memahami kondisi saat ini, mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah. Meski demikian, dia menyampaikan tidak menutup kemungkinan akan ada dukungan dari pemerintah kota dan kabupaten, sehingga bantuan tersebut bisa lebih maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19.

“Tetapi memang masih belum final berapa-berapanya karena kota dan kabupaten masih dibahas angkanya. Kita ikhtiar bareng-bareng, supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Walaupun begitu, kita juga berharap masyarakat dapat lebih bijak dan paham akan kondisi sekarang. Bukan tidak mau memberikan lebih, tetapi kemampuan kitanya yang terbatas. Mudah-mudahan masyarakat bisa mengerti,” harapnya. (Yuliantono)   

Baca Juga : Protokol Kesehatan Ketat dalam Peringatan Hari Bela Negara


Editor : Doni Ramdhani