Belgia Dikalahkan Maroko di Piala Dunia 2022, Kerusuhan Pecah di Brussel

Perisitiwa kerusuhan meledak di Brussel usai Belgia kalah secara mengejutkan 0-2 dari Maroko dalam pertandingan lanjutan Piala Dunia 2022 pada Minggu 27 November 2022 malam.

Belgia Dikalahkan Maroko di Piala Dunia 2022, Kerusuhan Pecah di Brussel
Belgia halah 0-2 saat menghadapi Maroko dalam pertemuan Grup F Piala Dunia 2022 laga kedua mereka pada hari Minggu. Kesal dengan hasil tersebut, para suporter Belgia turun ke jalan ibukota Belgia, Brussel, kerusuhan pun pecah untuk menunjukkan kekesalan mereka. (tangkapan layar)

Kembang api dilaporkan dilemparkan di dekat stasiun kereta Brussels-Selatan menjelang kick-off Piala Dunia FIFA antara Belgia dan Maroko.

Sekitar 100 polisi anti huru hara turun ke jalan untuk mengendalikan kekacauan yang terjadi.

Sementara itu, Eden Hazard menyesali kekalahan mengejutkan Belgia. Dia tidak senang dengan bagaimana timnya bermain saat kalah dari Maroko.

Baca Juga : Menang Tipis Melawan Swiss, Brasil Melaju ke Fase 16 Besar

Maroko lebih baik dari kami hari ini. Kami semua sangat kecewa tapi Maroko bermain sangat baik. Sekarang akan sulit untuk lolos. Tapi kami adalah tim dengan pemain hebat dan kami akan memberikan segalanya melawan Kroasia pada hari Kamis," kata Hazard, dikutip sportskeeda.

"Itu jelas bukan pertandingan yang buruk dari kami, tetapi kami tidak selalu melakukan apa yang diperlukan secara defensif dan kami juga bisa melakukan serangan yang lebih baik," tambahnya.

Menariknya, Belgia lebih banyak penguasaan bola daripada sang pemenang, 67 persen berbanding 33. Mereka juga memiliki sembilan tendangan sudut dibandingkan dengan hanya satu untuk Maroko. Namun, kedua tim memiliki jumlah tembakan ke gawang yang sama (10).

Baca Juga : Fase Grup Piala Dunia 2022 Berjalan Setengah Jalan, Ini Tim yang Sudah Lolos dan Gugur

Di mana Maroko tampaknya mendapatkan yang lebih baik dari lawan Eropa mereka di pertahanan. Mereka mengatur lebih banyak tekel (22 banding 15), lebih banyak intersepsi (9 banding 7), dan lebih banyak izin (21 banding 5).*** (ridwan firdaus)


Editor : Doni Ramdhani