Bima Tekankan Manfaatkan Bonus Demografi Untuk Jemput Indonesia Emas 2045

Bima Arya menyebutkan jika generasi muda gagal memanfaatkan bonus demografi, maka tidak ada cerita Indonesia Emas 2045 sebagai negara hebat dengan target ekonomi terbesar kelima di dunia

Bima Tekankan Manfaatkan Bonus Demografi Untuk Jemput Indonesia Emas 2045
Wali KOta Bogor Bima Arya

"Selama 10 tahun ke depan, ikhtiar yang kami lakukan di Kota Bogor adalah memberikan ruang bagi anak-anak muda, diantaranya dengan ekspansi ruang terbuka publik berupa taman, pedestrian, ruang kreatif, sarana olahraga di kecamatan agar anak-anak muda itu sehat, kuat, kreatif, inovatif, tidak berpikiran negatif tapi berpikir positif ke depan sehingga on the track," tambah Bima.

Bima menjelaskan, disisi lain, banyak anak muda yang diajak serta dilibatkan untuk masuk dan bereksperimen dalam berbagai macam inovasi. Menurutnya dengan terbiasa berkolaborasi dan berinovasi, maka anak muda akan mampu bekerjasama dan akan memetik hasil kolaborasi pada saatnya nanti.

"Jika tidak siap berkolaborasi dan selalu asyik sendiri, tidak saling memberikan energi positif, maka ke depan akan sulit. Jika hanya fokus di kandang sendiri, nantinya sulit untuk bersaing karena kompetitor kalian ke depan tidak hanya datang dari Bogor, tetapi anak muda lain yang bersekolah di seluruh Indonesia hingga dunia yang menguasai dua hingga tiga bahasa asing," jelasnya.

Bima menilai, generasi kosmopolitan sebagai generasi yang ideal. Generasi yang kuat di akar lokal, patriotisme di level nasional dan bisa berselancar di era global dengan kemampuan berbicara bahasa asing, salah satunya adalah bahasa inggris.

"Saya selalu meyakini satu hal bahwa kami harus terhindar dari tiga kegagalan, yaitu gagal belajar dari masa lalu, gagal berharap dengan masa kini dan gagal mengantisipasi masa depan. Orang-orang yang tidak mampu berkolaborasi itu sudah jelas gagal pada ketiganya. Pemenang hari ini adalah orang-orang yang kolaboratif," tuturnya.

Bima mengajak anak muda untuk sadar ke depan akan terdapat jutaan peluang yang hadir beriringan dengan jutaan tantangan yang dihadapi. Kalau sampai terjebak, maka akan stuck dan tidak kemana-mana. 

"Namun jika bisa membaca tanda-tanda zaman dan mampu menjemputnya, maka akan keluar menjadi pemenang," pungkasnya. (Rizki Mauludi)


Editor : Ahmad Sayuti