BPBD Jabar: Tanggap Darurat Masih Fokus pada Dampak Longsor Sumedang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengatakan upaya tanggap darurat terhadap bencana banjir dan longsor di Sumedang masih terfokus pada penanganan dan evakuasi dampak longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Jawa Barat, pada 9 Januari 2021.

BPBD Jabar: Tanggap Darurat Masih Fokus pada Dampak Longsor Sumedang
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Bandung- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengatakan upaya tanggap darurat terhadap bencana banjir dan longsor di Sumedang masih terfokus pada penanganan dan evakuasi dampak longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Jawa Barat, pada 9 Januari 2021.

"Mengenai penanganan bencana terakhir bencana longsor di Kabupaten Sumedang, memang fokusnya saat ini adalah longsornya," kata Kalaksa BPBD Jawa Barat Dani Ramdani dalam Forum Group Discussion (FGD) Tanah Longsor di Sumedang yang diselenggarakan oleh BNPB, secara virtual, di Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Dani mengatakan korban bencana longsor saat ini terdapat 40 meninggal, 3 korban dengan luka berat, 22 orang dengan luka ringan, dalam pencarian sudah tidak ada. Sementara total orang yang terkena dampak bencana adalah sebanyak 1.126 jiwa atau 314 KK yang tersebar di 3 RW.

Baca Juga : Ambruk, Jembatan Lojikaum-Kalimati Segera Dibangun Kembali

Untuk korban material dari bencana tersebut Dani menyebutkan ada 26 unit rumah yang mengalami rusak berat, 3 unit rusak sedang dan 103 unit dalam keadaan terancam. Selain rumah, bencana longsor juga menyebabkan 1 unit masjid mengalami rusak sedang.

Sementara itu, untuk jumlah pengungsi, menurut data per 19 Januari 2021 total pengungsi ada 1.126 orang atau 314 KK yang terdiri dari 513 orang atau 137 KK mengungsi di Lapangan Burung milik perumahan SBG, 148 orang atau 41 KK di SD Fatimah Az Zahra, dan 465 orang jiwa atau 136 KK mengungsi di rumah warga di Bojongkondang dan SDN Cipareuag dengan sebagian di antaranya mengungsi di rumah-rumah kerabat secara mandiri.

Saat ini, Tim evakuasi yang terdiri dari berbagai macam unsur terus mengupayakan evakuasi warga yang terdampak, dengan pendirian Posko Tanggap Darurat juga telah dibangun untuk mengevakuasi dan menampung pengungsi serta memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Baca Juga : Terungkap! Ini Penyebab Ambruknya Jembatan Lojikaum-Kalimati

Selain itu, pembersihan material longsoran tanah, distribusi air bersih, pendirian sarana MCK dan dapur umum serta layanan kesehatan juga telah diupayakan.

Halaman :


Editor : Bsafaat