BUMDes Megamendung Jaya Sukses Hingga Terima Penghargaan dari Ridwan Kamil

Terbentuk di masa pandemi Covid 19 di Tahun 2020 lalu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Megamendung Jaya memfokuskan usahanya di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

BUMDes Megamendung Jaya Sukses Hingga Terima Penghargaan dari Ridwan Kamil
istimewa
 
INILAH, Bogor-Terbentuk di masa pandemi Covid 19 di Tahun 2020 lalu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Megamendung Jaya memfokuskan usahanya di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
 
Padahal, sesuai jargon Kabupaten Bogor sebagai The Sport City and Tourisme, awalnya mereka juga ingin berusaha di bidang wisata. Apalagi Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung yang berada dalam Kawasan Puncak
memiliki beberapa spot objek wisata alam maupun non alam.
 
Namun, kreatifitas di balik musibah ini membawa berkah karena BUMDes Megamendung Jaya mendapatkan penghargaan Patriot Desa dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
 
"Alhamdulillah, berkat kreatifitas dan kunikan  kami mendapatkan penghargaan Patriot Desa dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil," kata Direktur BUMDes Megamendung Jaya Muhammad Yusup Solihatul Munawar kepada wartawan, Selasa, (13/7).
 
Pria yang pernah menjadi Jajaka Kabupaten Purwakarta ini menerangkan, dari beberapa layanan kesehatan, BUMDes Megamendung Jaya kerap melaksanakan rapid test antigen kepada para tamu yang melaksanakan meeting di hotel-hotel di Kawasan Puncak.
 
"Tamu meeting dari beberapa kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor kerap menggunakan jasa kami untuk rapid test antigen dan test anti body. Untuk masyarakat Megamendung yang ingin berobat, kami memberikan keringanan biaya yaitu Rp 50 ribu untuk kategori penyakit ringan," terangnya.
 
Setelah usaha jasa layanan kesehatannya sudah cukup stabil, BUMDes Megamendung Jaya saat ini sudah membuka kafe yang menu utamanya ialah minuman kopi.
 
"Di Desa Megamendung ini ada banyak jebis kopi baik yang arabika maupun arabika, hingga sesuai rencana awal kami pun membuka Kafe Rasio Kopi dan Kafe Puncak Kopi," tutur Yusup sapaan akrabnya.
 
Jika Kafe Puncak Kopi yang berada di Kampung Awan menyajikan pemandangan Gunung Gede Pangrango, di Rasio Kopi jelasnya menyajikan minum kopi ala anak gunung.
 
"Di Kafe Rasio Kopi, wisatawan bisa meminum kopi dan makanannya di taman yang banyak  tenda camping. Kalau capek dengan kemacetan lalu linta, Kafe Rasio Kopi yang berada di Wisma Bina Marga Jalan Raya Puncak pun bisa sedikit beristirahat di dalam tenda atau kalaupun ingin bermalam bisa menginap di Wisma Bina Marga," paparnya.
 
Ia melanjutkan, bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Para pemuda Desa Megamendung yang awalnya tidak punya pekerjaan pun diberikan pelatihan Barista.
 
"Tentunya dengan hadirnya BUMDes, bisa menyerap tenaga kerja dan pendapatan masyarakatnya. Beberapa orang pemuda Desa Megamendung yang awalnya menganggur kini sudah menjadi Barista Kopi berkat mengikuti pelatihan di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Silahkan, mampir ke kafe kami karena selain enak, harga makanannya pub murag dimana harga tertingginya hanya Rp 18 ribu saja," lanjutnya. (Reza Zurifwan)


Editor : JakaPermana