Bupati Bandung Tinjau Penanganan Banjir Cisunggalah

Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan peninjauan, untuk memastikan penanganan kerusakan lingkungan akibat meluapnya aliran Sungai Cisunggalah yang disebabkan tanggul jebol di Kampung Muara Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk, pada Selasa malam (1/6/2021) lalu.

Bupati Bandung Tinjau Penanganan Banjir Cisunggalah
istimewa

INILAH,Bandung- Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan peninjauan, untuk memastikan penanganan kerusakan lingkungan akibat meluapnya aliran Sungai Cisunggalah yang disebabkan tanggul jebol di Kampung Muara Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk, pada Selasa malam (1/6/2021) lalu.

"Saya berkunjung ke Desa Panyadap Solokanjeruk, langsung ke titik lokus tanggul jebol. Karena masih banyak masyarakat yang bertahan di sana," kata Dadang di sela kunjungannya, Kamis (3/6/2021).

 

Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Dadang, langsung melakukan serangkaian upaya, antara lain mengevakuasi warga terdampak ke rumah keluarga dan warga terdekat. Kemudian mempersiapkan posko bencana dan dapur umum, melakukan asesmen dan pendataan kerugian material, dan pendistribusian bantuan kebutuhan pokok, alat kerja dan karung kepada masyarakat terdampak. Sebagai langkah awal ia akan menginstruksikan untuk melakukan pelebaran sungai selebar 5 meter.

"Hari ini saya turunkan beko untuk penanganannya. Kemudian langsung dipasang fondasi, di samping penanganan penanggulangan sementara oleh karung pasir. Tapi itu sifatnya tidak permanen, karena dikhawatirkan akan jebol lagi. Paling permanen, kita langsung pasang tembok penahan tanah (TPT), itu bisa langsung stabil. Kemudian yang terpenting, bagaimana untuk recovery rumah yang rusak," ujarnya.

Dadang menuturkan bahwa pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah menganggarkan sebesar kurang lebih 15 miliar untuk normalisasi Sungai Cisunggalah. Namun karena ada warga yang bertahan, normalisasi tidak bisa dilaksanakan.

"Padahal sebelumnya masyarakat sudah mengusulkan dan membuat pernyataan tidak ada ganti rugi. Sementara kalau ganti rugi, APBN juga kerepotan apalagi dalam normalisasi sungai dan anak sungai. Kita telah mengadakan rapat koordinasi, dengan DPUTR, BPBD, camat dan kades, untuk mencari solusi," katanya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara menambahkan, pihaknya sudah melakukan asesmen. Pada Rabu pukul 01.00 WIB, tim asesmen telah berada di lokasi untuk melihat kondisi sekaligus penyaluran bantuan darurat, seperti makanan bayi, sembako dan alat-alat kebersihan.

"Total yang sudah dihitung oleh tim asesmen kami efek dari jebolnya tanggul ini, kurang lebih mengakibatkan 500 unit rumah terdampak, dan ini harus segera diperbaiki. Insyaa Allah tim asesmen kami akan mendata semuanya by name, jadi didata semuanya untuk diberikan penggantian dari APBD sesuai arahan Pak Bupati pada saat melihat langsung setiap rumah yang rusak," kata Akhmad.

Baca Juga : BPBD Bandung Segera Bangun Posko Darurat Banjir Bandang Solokan Jeruk


Untuk pendirian posko darurat dan dapur umum, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos). "Untuk dapur umum darurat saat ini, mandiri diinisiasi oleh warga dari bantuan bantuan yang kami distribusikan," ujarnya.(rd dani r nugraha).


Editor : JakaPermana