Cerita Nurul, Balita Dideportasi Kembali Berkumpul dengan Keluarga

Nurul (bukan nama sebenarnya) terlihat ceria dan bermanja di pangkuan neneknya. Celotehan balita berusia setahun itu mewarnai rumah Rania (bukan nama sebenarnya) di Karawang.

Cerita Nurul, Balita Dideportasi Kembali Berkumpul dengan Keluarga
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Nurul (bukan nama sebenarnya) terlihat ceria dan bermanja di pangkuan neneknya. Celotehan balita berusia setahun itu mewarnai rumah Rania (bukan nama sebenarnya) di Karawang, Jawa Barat.

Balita berambut hitam lurus sebahu dengan matanya yang bulat itu sesekali kaki kecilnya berjalan tertatih saat bermain dengan saudara-saudaranya.

Berbagai macam mainan tampak berserakan di sekeliling Nurul, tidak jauh boneka beruang besar berwarna merah juga tergeletak kerap menemani Nurul bermain untuk menghibur balita itu.

Baca Juga : Hari Jadi Ke-539, Kabupaten Cirebon Libatkan 100 Negara Pegiat Radio Amatir

Rania kini bisa bernafas lega, balita yang merupakan anak kakak Rania itu akhirnya bisa kembali ceria berkumpul bersama keluarga besarnya.

Nurul adalah balita yang dideportasi dari Abu Dhabi dan dipulangkan ke Indonesia pada Desember 2020, ibunya yang tak lain kakak Rania, meninggal dunia saat melahirkan Nurul.

Sementara ayah Nurul tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini, maka terpaksa balita berkulit putih itu dipulangkan ke Tanah Air.

Baca Juga : Truk Timpa Madrasah di Karangpawitan Garut 2 Tewas Termasuk Sopir dan 8 Luka

"Iya, dia anak dari kakak kandung saya yang meninggal setahun lalu di Arab," ujar Rania.

Halaman :


Editor : suroprapanca