Detik Terakhir Jelang Pendaftaran Bakal jadi Penetapan Bacawapres Ganjar Pranowo Maupun Prabowo Subianto

Kurang dari tiga pekan, pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil akan dibuka. Namun, hingga kini Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum melakukan penetapan Bacawapres.

Detik Terakhir Jelang Pendaftaran Bakal jadi Penetapan Bacawapres Ganjar Pranowo Maupun Prabowo Subianto
Sejauh ini, baru Anies Baswedan yang memiliki pasangan Muhaimin Iskandar. Sedangkan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum juga memiliki penetapan Bacawapres. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kurang dari tiga pekan, pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil akan dibuka. Namun, hingga kini Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum melakukan penetapan Bacawapres.

Sejauh ini, baru Anies Baswedan yang memiliki pasangan Muhaimin Iskandar. Sedangkan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum juga memiliki penetapan Bacawapres.

Pengamat Politik Firman Manan meyakini, partai pengusung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo besar kemungkinan akan mendeklarasikan pasangan mereka di detik-detik terakhir atau jelang dimulainya pendaftaran capres dan cawapres di medio Oktober kelak. Seperti halnya pada Pilpres 2019 lalu, dimana Joko Widodo dipasangkan dengan Ma’ruf Amin.

Baca Juga : Prabowo Subianto Unggul di Jabar, Gerindra Salip PDIP

“Masih sangat cair, dinamikanya masih sangat berubah. Saya membayangkan, ini modelnya last minute, seperti 2019. Di hari terakhir pendaftaran, baru  dipasangkan,” ujar Firman pada INILAHKORAN baru-baru ini.

Situasi ini sambung Firman, tidak lepas dari banyaknya nama sejumlah figur yang mencuat. Mulai dari Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, bahkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. Bahkan di antaranya, ngotot diinginkan oleh parpol pengusung. Semisal Sandi oleh PPP di koalisi pendukung Ganjar dan Erick yang diusung PAN di koalisi Prabowo.

Belum lagi Partai Golkar kata dia, yang masih berkeinginan menjadikan Airlangga Hartarto sebagai cawapres, kendati secara elektabilitas tak begitu moncer. Bahkan tertinggal jauh oleh koleganya di internal partai, Ridwan Kamil.

Baca Juga : Puan: Selamat Mas Kaesang Jadi Ketum PSI

“Ini kompleksitas, karena secara internal beberapa masih ada problem. Bisa saja muncul perubahan ekstrem. Bisa muncul nama baru, pada saat koalisi tidak sepakat pada nama yang sudah ada. Maka tentu supaya deadlock bisa dipecahkan, muncul nama baru. Masih terbuka, walaupun ada kandidat kuat. Misalnya kalau kita bicara di poros PDIP yang menguat Pak Mahfud, Mas Sandi. Kalau di Pak Prabowo Subianto, ada nama Mas Erick Thohir misalnya,” ucapnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani