Dharma Pertiwi dan BKKBN Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Jawa Barat

Ketua Umum Dharma Pertiwi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty) Andika Perkasa meninjau keluarga-keluarga berisiko stunting yang ada di Provinsi Jawa Barat, Selasa, 9 Agustus 2022.

Dharma Pertiwi dan BKKBN Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Jawa Barat
Ketua Umum Dharma Pertiwi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty) Andika Perkasa meninjau keluarga-keluarga berisiko stunting yang ada di Provinsi Jawa Barat, Selasa, 9 Agustus 2022

"Makanan sederhana dan alami yang tersedia di lingkungan sekitar kita sudah cukup untuk penuhi gizi seimbang selama 1000 Hari Pertama Kehidupan," ujar Atalia Ridwan Kamil.

Dia juga berharap agenda serupa diadopsi oleh Pemerintah Daerah di Jawa Barat. "Gerakan langsung tinjau sasaran prioritas stunting ini saya harapkan bisa berjalan di Jawa Barat juga," kata Atalia Ridwan Kamil.

Kegiatan ditutup dengan pemberian bantuan paket makanan tambahan bernutrisi untuk baduta dan ibu hamil.

Baca Juga : Tolak Dakwaan JPU, Kuasa Hukum Doni Salmanan Beberkan Alasannya

Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Wahidin mengatakan, kolaborasi BKKBN dengan TNI merupakan strategi yang tepat dalam rangka pencapaian target Jabar Zero New Stunting seperti amanah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat yakni Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Kolaborasi, menjadi kata kunci dalam kegiatan ini," ungkapnya.

"Saya yakin strategi kolaborasi ini akan berhasil sebab TNI sendiri memiliki jajaran yang luas (hingga masuk ke dalam lapisan masyarakat desa) seperti Babinsa. Ketika mereka telah teredukasi (mengenai stunting), ilmu tersebut akan diteruskan kepada masyarakat binaannya. Di situlah letak pentingnya kolaborasi," imbuh Wahidin.

Baca Juga : Sejumlah Kader Potensial Loncat Pagar, Golkar Kabupaten Bandung Punya Target Fantastis pada Pemilu 2024

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Barat sedikit di atas angka rata-rata nasional, yakni mencapai angka 24,5%.***


Editor : Ghiok Riswoto