Sejumlah Kader Potensial Loncat Pagar, Golkar Kabupaten Bandung Punya Target Fantastis pada Pemilu 2024

Fenomena perpindahan kader partai  Golkar Kabupaten Bandung ke partai lain jelang pemilu serentak 2024 mendatang, tak membuat gentar pengurus dan politisi senior partai Golkar. Perpindahan kader dari Partai Golkar ke partai lain, dinilai sebagai hal biasa sejak masa reformasi lalu.

Sejumlah Kader Potensial Loncat Pagar, Golkar Kabupaten Bandung Punya Target Fantastis pada Pemilu 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Sugianto/INILAH-Dani Rahmat Nugraha
INILAHKORAN, Bandung-Fenomena perpindahan kader partai  Golkar Kabupaten Bandung ke partai lain jelang pemilu serentak 2024 mendatang, tak membuat gentar pengurus dan politisi senior partai Golkar. Perpindahan kader dari Partai Golkar ke partai lain, dinilai sebagai hal biasa sejak masa reformasi lalu.
"Kalau pengaruh tentu ada di pemilu 2024 mendatang, hanya besar kecilnya nanti jadi ukuran. Bagi kami tetap optimistis dengan perpindahan kader ke partai lain, kami tetap punya soliditas, kebersaan yang dibangun untuk memenangkan partai Golkar di Kabupten Bandung," kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Sugianto di Soreang, Kamis 11 Agustus 2022.
Namun demikian, Sugianto juga mempertanyakan militansi dari kader yang memilih "loncat pagar" itu. Karena sejatinya kader militan apapun yang terjadi akan tetap setiap kepada partainya. Tapi ia tak merasa khawatir, soalmya stok kader partai Golkar tidak akan pernah habis.
"Bahkan untuk caleg saja, yang ingin gabung ke partai Golkar sudah antre," ujarnya.
Sugianto melanjutkan, pada pemilu serentak 2024 mendatang, pihaknya menargetkan 15 kursi DPRD Kabupaten Bandung. Kata dia, target ini cukup realistis. Karena pihaknya juga memiliki langkah dan strategi yang akan dipakai untuk menjaring suara di tujuh daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten Bandung.
"Dari 11 kursi jadi 15, Insa Alloh realistis. Karena kita sudah menghitung pendekatan dapil dengan eksisting tujuh dapil yang ada," katanya.
Hal senada dikatakan oleh salah seorang politisi senior partai Golkar Kabupaten Bandung, Yanto Setianto. Menurutnya, perpindahan kader Golkar ke partai lain itu fenomena biasa. Sejak  reformasi dicanangkan, banyak kader Golkar yang berkualitas tapi mungkin karena banyaknya sehingga ada keterbatasan kesempatan mereka cari kesempatan ditempat lain. 
"Itu hal yang lumrah dan wajar serta cerdas cari peluang. Kita tidak patah sampai disitu, kita pengkaderan lagi, tingkatkan lagi kualitasnya masalah nantinya pindah lagi ke yang lain kita kan tidak bisa melarang itu hak setiap orang," katanya.
Seperti diketahui, menjelang pemilu 2024, ditenggarai beberapa kader partai Golkar yang memilih loncat pagar ke partai lain. Diantaranya adalah Asep Ihsan yang memilih berlabuh ke Partai Demokrat setelah hak Pergantian Antar Waktu (PAW) nya di dapil 6 menggantikan almarhum Neneng Hadiani dijegal oleh pengurus Golkar Kabupaten Bandung. Tak hanya itu saja, beberapa pimpinan kecamatan (PK) serta kader-kader berpengaruh partai Golkar Kabupaten Bandung lainnya, ditenggarai eksodus pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini dinahkodai oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.(rd dani r nugraha).


Editor : JakaPermana