Dilarang Syariat : Puasa di Hari Tasyrik

IBADAH harus dilakukan berdasarkan aturan. Ibadah tanpa aturan, tidak akan membuahkan pahala, bahkan justru menjadi sebab dosa. Sehingga tidak heran, ketika ada orang yang ahli ibadah, namun dia justru menjadi ahli neraka. Sebagaimana yang dialami para rahib, yang menghabiskan hidupnya untuk beribadah di kuilnya.

Dilarang Syariat : Puasa di Hari Tasyrik
Ilustrasi/Net

IBADAH harus dilakukan berdasarkan aturan. Ibadah tanpa aturan, tidak akan membuahkan pahala, bahkan justru menjadi sebab dosa. Sehingga tidak heran, ketika ada orang yang ahli ibadah, namun dia justru menjadi ahli neraka. Sebagaimana yang dialami para rahib, yang menghabiskan hidupnya untuk beribadah di kuilnya.

Demikian pula puasa. Semua orang memahami, puasa adalah ibadah yang nilainya luar biasa. Namun jika puasa ini dilakukan tanpa aturan, puasa ini justru akan menjadi sumber dosa dan bukan pahala. Ada 6 jenis puasa yang terlarang dalam syariat, berikut rinciannya,

Keempat, puasa pada hari tasyriq

Baca Juga : Apa Saja yang Membuat Seseorang Menjadi Murtad?

Dari Nubaisyah Al-Hudzali, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim 1141)

An Nawawi rahimahullah memasukkan hadits ini di Shahih Muslim dalam Bab "Haramnya berpuasa pada hari tasyriq".

Ibnu Abdil-Barr menegaskan bahwa ulama sepakat tentang larangan ini. Beliau menyatakan, "Tentang puasa pada hari-hari tasyriq, maka tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama di berbagai negeri bahwasannya tidak diperbolehkan bagi seorang pun untuk berpuasa sunnah ketika itu" (At-Tamhiid, 12/127).

Baca Juga : Nasihat Penting untuk Para Istri yang Tinggal di Rumah Mertua

Al-Hafidz Ibn Rajab menjelaskan sebab larangan puasa di hari tasyrik,

Halaman :


Editor : Bsafaat