DInkes Bogor Waspada BDB, Jangan Terbuai Covid-19

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, masyarakat agar tetap waspada dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan jangan terbuai dengan isu virus Covid-19. Masyarakat juga harus tetap mengingat gejala-gejala DBD agar warga yang terjangkit masih bisa ditanggulangi.

DInkes Bogor Waspada BDB, Jangan Terbuai Covid-19
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, masyarakat agar tetap waspada dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan jangan terbuai dengan isu virus Covid-19. Masyarakat juga harus tetap mengingat gejala-gejala DBD agar warga yang terjangkit masih bisa ditanggulangi.

Berdasarkan catatan Dinkes Kota Bogor, pada Januari 2019 itu dari 155 kasus ada tiga korban meninggal dunia. Februar 2019, ada lima korban meninggal dari 162 kasus, dan Maret 2019 ada dua korban meninggal dari 92 kasus.

"Berdasarkan laporan yang masuk, pasien yang meninggal akibat DBD periode Januari-Maret 2020 ada empat korban meninggal karena sudah tahap DSS (dengue shock syndrome). Keempat korban meninggal akibat DBD masih berusia di bawah 10 tahun," ungkap Retno kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Retno menekankan, kepada warga Kota Bogor agar virus DBD jangan sampai tertutup dengan isu covid-19. Dia menilai DBD relatif lebih berbahaya. Untuk itu, dia mengimbau gar gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kebersihan lingkungan kembali dilaksanakan.

"Karena itu hal yang utama. Dan hal tersebut sudah dilakukan di tingkat wilayah kecamatan, Puskesmas dan bagian pemerintahan terbawah untuk memutus mata rantai agar tidak mewabah. Kota Bogor sendiri hampir setiap tahun masuk daerah endemis DBD. Berkaca dari tahun 2019, ada dua wilayah yaitu Bogor Barat dan Bogor Selatan," terangnya. (Rizki Mauludi)


Editor : Doni Ramdhani