Ema Sumarna Kembali Ingatkan Aparat Kewilayahan Soal Penanganan Sampah

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna meminta, agar aparat kewilayahan terus mendorong penerapan kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah (Kang Pisman). Hal itu agar sampah di Kota Bandung bisa diselesaikan dari sumbernya.

Ema Sumarna Kembali Ingatkan Aparat Kewilayahan Soal Penanganan Sampah
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna

INILAHKORAN, Bandung - Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna meminta, agar aparat kewilayahan terus mendorong penerapan kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah (Kang Pisman). Hal itu agar sampah di Kota Bandung bisa diselesaikan dari sumbernya.

"Kita terus mendorong untuk memberikan semangat menyelesaikan sampah di rumah. Di Kota Bandung ini baru 10 persen dari seluruh RW se-Kota Bandung. Di Kota Bandung itu ada 1596 RW, 10 persennya baru 154 RW yang selesai sampah di lingkungan," kata Ema Sumarna, Kamis 20 Juli 2023.

Menurut Ema Sumarna, salah satu penilaian Adipura yaitu cara pengelolaan sampah. Namun persoalannya adalah lahan sampah di Kota Bandung belum mendapatkan lahan yang proporsional. Pasalnya luas Kota Bandung dengan penduduk yang ada belum memungkinkan untuk lahan tempat pembuangan sampah

Baca Juga : Tabrak Bikers Hingga Tewas, Pengendara Mobil Pick Up Diburu Polisi

"Penduduk Kota Bandung itu 2,5 juta jiwa, dengan luas sekitar 16.000 hektar, dengan memproduksi sampah 1.600 ton per hari. Kalau dipaksa juga tidak dapat proporsional, karena lahan terbatas," ucapnya.

Sebagai upaya, Pemkot Bandung dituturkan Ema menduplikasi pengolah sampah dari daerah lain seperti Banyumas. Wilayah tersebut menurut Ema, sudah 90 persen zero waste dengan SDM hingga lahan yang disiapkan sudah proporsional. 

"Di sana, yang biasanya petugas pengangkut sampah bergeser menjadi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Nantinya tidak perlu retribusi sampah. Istilahnya mereka punya otonom, di rekrut sehingga selesai oleh mereka. Tahun ini kita coba di 10 TPS, tahun ini berjalan," ujar dia.

Baca Juga : Masuki Musim Kemarau, Plh Wali Kota Bandung Imbau Jaga Kesehatan dan Waspada Potensi Bencana

Untuk teknologi lanjut Ema, seperti wilayah Banyumas pun memiliki mesin pengolah sampah, yaitu Gibrik Mini. Dengan harga sekitar Rp10 juta, mampu mengolah sampah sekitar dua ton dengan waktu 60 menit. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti