Empat Bulan Jelang Pilpres, Elektabilitas Prabowo Subianto Belum Terkalahkan

Lembaga Survei Nasional (LSN) kembali merilis hasil survei terbaru, terkait dinamika elektabilitas bakal calon presiden empat bulan menjelang pemilihan presiden 2024, Jumat 6 Oktober 2023.

Empat Bulan Jelang Pilpres, Elektabilitas Prabowo Subianto Belum Terkalahkan

INILAHKORAN, Bandung - Lembaga Survei Nasional (LSN) kembali merilis hasil survei terbaru, terkait dinamika elektabilitas bakal calon presiden empat bulan menjelang pemilihan presiden 2024, Jumat 6 Oktober 2023.

Hasil survei, elektabilitas Ganjar Pranowo sedikit mengalami kenaikan. Namun Prabowo Subianto masih tetap teratas belum terkejar oleh bacapres lainnya, termasuk Anies Baswedan yang sudah menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara mengatakan, bahwa survei ini dilaksanakan periode 20 hingga 30 September 2023 di 38 provinsi. Jumlah sampel, yakni sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik random sampling.

"Dari pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup (simulasi 12 nama), sampai pertanyaan tertutup (simulasi tiga nama), elektabilitas Ganjar Pranowo sedikit alami kenaikan dibandingkan survei LSN sebelumnya (Agustus 2023). Tapi, elektabilitas Prabowo masih kokoh tertinggi. Bahkan, jika pilpres berlangsung dua putaran, antara Ganjar dan Prabowo, elektabilitas Prabowo semakin jauh meninggalkan Ganjar," kata Gema Nusantara melalui zoom/virtual.

Gema menyebut, Ganjar Pranowo ada di 18,6 persen atau alami kenaikan 1,1 persen. Sedangkan Prabowo sebanyak 28,9 persen ketika dilakukan pertanyaan terbuka. Sementara Anies Baswedan, hanya sebanyak 13,3 persen saja.

"Simulasi pilpres tiga kandidat, nama Prabowo masih teratas dengan elektabilitas 40,9 persen, sedangkan Ganjar 33,1 persen, dan Anies 22,2 persen," ucapnya.

Dikemukakan dia, alasan Prabowo masih menjadi yang teratas elektabilitasnya. Lantaran ada tiga faktor utama yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Pertama, karena faktor Jokowi masih menjadi variabel yang tidak bisa dibantah sebagai penyebab utama sulitnya Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti