Gegara Minim Anggaran, KONI Kota Cimahi Akui 20 Persen Atletnya "Diculik" Kabupaten/Kota Lain

Ketua KONI Cimahi, Aris Pramono mengakui menghadapi beragam dinamika persoalan selama menahkodai KONI Kota Cimahi periode 2019-2023.

Gegara Minim Anggaran, KONI Kota Cimahi Akui 20 Persen Atletnya "Diculik" Kabupaten/Kota Lain
Ketua KONI Cimahi, Aris Pramono mengakui menghadapi beragam dinamika persoalan selama menahkodai KONI Kota Cimahi periode 2019-2023./Agus Satia Negara

INILAHKORAN, Cimahi - Ketua KONI Cimahi, Aris Pramono mengakui menghadapi beragam dinamika persoalan selama menahkodai KONI Kota Cimahi periode 2019-2023.

Menurutnya, dalam organisasi kerap dihadapkan beragam dinamika, salah satunya kesulitan untuk mendapatkan atlet menyusul adanya atlet yang berpindah untuk membela kota/kabupaten lain.

"Kami sudah berupaya agar mereka berjuang untuk mengharumkan nama Kota Cimahi," katanya saat ditemui usai pembukaan Musorkot KONI Kota di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Sabtu 2 Desember 2023.

Baca Juga : Pertama di Indonesia, Pemkab Bandung Berikan Perlindungan BPJS bagi Penyelenggara Pemilu 2024

Namun, jelas Aris, lantaran persoalan materi membuat para atlet lebih memilih untuk berjuang untuk kabupaten/kota lain.

"Jadi, karena kota/kabupaten yang kebetulan hibahnya itu besar membuat atlet Porprov kemarin banyak yang diculik dengan iming-iming nilai materi tinggi," jelasnya.

Imbasnya, sambung Aris, pihaknya tidak bisa mempertahankan para atlet lantaran mereka memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan.

Baca Juga : FOTO: Aksi Buruh Kawal Penetapan UMK 2024

"Kami juga tidak bisa melawan materi yang diberikan kota/kabupaten yang mempunyai biaya banyak. Jadi, kami terpaksa melepas mereka dan sekitar 20 persen atlet Kota Cimahi itu kini hilang," terangnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana