Hari Pertama Seorang Mualaf

 Alkisah, seorang Muslim bernama Amir bertetangga dengan seorang Nasrani bernama Samir.

Hari Pertama Seorang Mualaf

Amir memimpin dzikir dan doa hingga terbit matahari. Ketika cahaya matahari menyingsing, Amir memberikan Alquran ke Samir. "Bacalah ini hingga matahari agak meninggi. Saya juga menyarankan untuk berpuasa hari ini. Tahukah kamu bahwa betapa banyak pahala yang kita dapatkan dari puasa sunnah?"

Samir mengikuti apa yang dikatakan Amir. Sambil menahan lapar, Samir membaca Alquran hingga mendekati waktu Dzuhur. Setelah membaca Alquran, Amir berkata, "Waktu salat dzuhur sudah dekat. Mari kita bersiap untuk salat."

Setelah salat Dzuhur, Amir berkata lagi, "Waktu Asar tidak begitu lama, supaya kita bisa salat tepat waktu sebaiknya kita menunggunya di masjid saja. Lebih baik lagi jika sambil berdzikir atau membaca Alquran."

"Sebentar lagi Magrib tiba," kata Amir yang lagi-lagi menyarankan Samir untuk tetap di masjid. Waktu Magrib tiba, dan mereka buka puasa bersama.

"Satu salat lagi yang belum, namanya salat Isya," kata Amir sambil mempersilahkan Samir duduk sejenak menunggu waktu Isya. Setelah salat Isya, mereka pulang ke rumahnya masing-masing.

Pada jam yang sama di tengah malam, Samir mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya.

"Siapa ya..?"


Editor : Bsafaat