Hari Pertama Seorang Mualaf

 Alkisah, seorang Muslim bernama Amir bertetangga dengan seorang Nasrani bernama Samir.

Hari Pertama Seorang Mualaf

"Saya Amir, tetanggamu. Jangan lama-lama, ganti pakaianmu dan ambillah air wudhu. Kita pergi ke masjid sekarang"

"Ketika saya pulang dari masjid tadi malam, saya sudah keluar dari agamamu. Tolong jangan ganggu saya lagi dan carilah orang lain yang menganggur dan bisa menghabiskan waktunya seharian di masjid. Saya ini orang miskin yang punya istri dan anak. Karena itu, saya harus mencari nafkah."

Setelah menyampaikan kisah ini, seorang sufi berpesan ke murid-muridnya, "Dengan cara ini, seorang Muslim telah menendang keluar dari Islam orang yang telah ia bawa masuk Islam. Seharusnya kita peka terhadap keadaan orang lain sehingga tidak mengusik orang lain apalagi dengan sesuatu yang tidak wajib. Dengan mengetahui posisi dan kapasitas orang lain, kita mampu bersikap yang proporsional. Dengan demikian orang lain tidak lari dari agama ini. Bukankah kalian telah mengetahui pemerintahan Dinasti Umayah yang didasarkan pada pemaksaan, kekerasan dan intimidasi? Berbeda dengan ajaran Islam yang seharusnya didasarkan pada keramahan, kebijaksanaan dan menjunjung tinggi persaudaraan."[ mozaik,inilah.com]

Baca Juga : Ikhlas, Kunci Diterimanya Amal

Halaman :


Editor : Bsafaat