Haruskah Kita Ucapkan Amin dalam Doa Bersama?

DOA berjamaah bukan sebuah keharusan. Dan tidak ada dalil yang mewajibkan bahwa seseorang harus ikut doa berjamaah, baik setelah taklim, yasinan, tasyakkuran, shalat wajib atau pun wirid. Namun juga tidak ada larangan bila kita mendengar orang sedang berdoa, lalu kita mengaminkannya. Sebab lafadz 'amin' yang kita ucapkan akan menambah semakin besar kemungkinan dikabulkannya doa tersebut.

Haruskah Kita Ucapkan Amin dalam Doa Bersama?

DOA berjamaah bukan sebuah keharusan. Dan tidak ada dalil yang mewajibkan bahwa seseorang harus ikut doa berjamaah, baik setelah taklim, yasinan, tasyakkuran, shalat wajib atau pun wirid. Namun juga tidak ada larangan bila kita mendengar orang sedang berdoa, lalu kita mengaminkannya. Sebab lafadz 'amin' yang kita ucapkan akan menambah semakin besar kemungkinan dikabulkannya doa tersebut.

Apalagi kalau isi doa itu untuk kebaikan kita juga, tentu tidak diharamkan untuk mengamininya, bukan? Maka kesimpulannya, silahkan mengamini kalau anda mau mengamini. Dan kalau anda tidak mau mengamini, juga tidak berdosa. Sebab berdoa itu bukan kebutuhan Allah Ta'ala, melainkan kebutuhan manusia. Kalau anda merasa butuh dengan doa yang sedang dipanjatkan, maka sekedar mengamini tidak akan menguras kantong. Bahkan mengamini di dalam hati pun boleh.

Kalau anda ingin berdoa sendirian, maka silahkan saja anda berdoa di rumah saat sendirian. Misalnya di malam hari saat shalat tahajjud, maka silahkan anda berdoa sepuas-puasnya sampai pagi. Anda boleh cerita apa saja kepada Allah Ta'ala, minta apa saja, mengadu apa saja. Tetapi jangan salahkan kalau ada sebuah jamaah yang sedang berdoa bersama dan diamini. Sebab itu adalah hak asasi siapapun. Selama anda tidak dipaksa untuk ikut berdoa dan mengamini, maka anda tidak perlu merasa terusik.

Baca Juga : Shahih! Dua Doa Andalan Nabi untuk Menarik Rezeki

Selain itu, tidak ada aturan yang baku tentang rundown kapan kita harus mengucapkan amin, apakah setiap si pemimpin doa mengambil nafas, ataukah saat berganti paragraf atau para penggalan-penggalan lainnya. Anda boleh mengamini dengan cara apa saja yang menurut anda paling enak. Bahkan dalam hati pun tidak terlarang.


Editor : Bsafaat