Hati-Hati dengan Kebohongan Hati Terselubung

KEJUJURAN merupakan anak kandung dari iman. Itu sebabnya salah satu ciri orang munafik adalah suka berbohong ketika berbicara. Sedangkan orang beriman meskipun ia belum bisa menghilangkan sebagian sifat buruk, seperti pelit atau penakut, tetapi tidak boleh memiliki sifat pembohong.

Hati-Hati dengan Kebohongan Hati Terselubung

KEJUJURAN merupakan anak kandung dari iman. Itu sebabnya salah satu ciri orang munafik adalah suka berbohong ketika berbicara. Sedangkan orang beriman meskipun ia belum bisa menghilangkan sebagian sifat buruk, seperti pelit atau penakut, tetapi tidak boleh memiliki sifat pembohong.

Di bawah ini ayat Alquran dan hadis yang mengajarkan sifat kejujuran.

1. Ayat Alquran, "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil, dan janganlah kamu menyembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahui." (QS Al-Baqarah: 42).

Baca Juga : Ternyata Rasulullah SAW Paling Mencintai Nabi Isa

Ayat di atas mengajarkan akhlak kejujuran. Kejujuran akan berdampak baik dalam kehidupan bermasyarakat, karena orang-orang akan menyukainya sebagai orang yang jujur. Kejujuran juga akan berdampak baik dalam kehidupan beragamanya, karena akan membuatnya bersikap terbuka dengan kebenaran, mau menerima serta melaksanakan kebenaran. Dan ketika ajaran-ajaran Islam semuanya merupakan kebenaran, maka orang yang jujur sangat bersemangat dalam menjalankan agamanya.

Sebaliknya kebohongan akan berakibat buruk. Berdampak buruk terhadap kehidupan bermasyarakat, karena orang-orang tidak akan menyukainya sebagai seorang pembohong. Kebohongan juga akan berdampak buruk dalam kehidupan beragama, karena akan membuatnya antipati terhadap kebenaran. Karena itu sangat mungkin dari kebohongannya itu akan melahirkan sikap memerangi agama Allah dengan cara menyesatkan orang lain. Menurut ayat di atas, ada dua cara seorang pendusta dalam menyesatkan manusia:

a. Mencampur-adukkan hak dengan batil, sehingga seolah-olah kebenaran dan kebatilan itu relatif alias abu-abu. Inilah yang dimaksud dengan tidak boleh mencampur-adukkan haq dengan batil.
b. Menolak kebenaran dan menyembunyikannya, sehingga tidak Nampak. Ini yang dimaksud dengan larangan untuk menyembunyikan haq.

Baca Juga : Puncak Perjalanan Kita Adalah Cinta kepada Allah

2. Hadis Kejujuran:

Halaman :


Editor : Bsafaat