Hindari Dampak Negatif Asap Kebakaran TPA Sarimukti, Siswa di Tujuh Sekolah Menggelar KBM Secara Daring

Disdik KBB mengambil langkah cepat terkait peristiwa kebakaran TPA Sarimukti. Bentuknya, sejumlah siswa di tujuh sekolah menggelar KBM secara daring.

Hindari Dampak Negatif Asap Kebakaran TPA Sarimukti, Siswa di Tujuh Sekolah Menggelar KBM Secara Daring
Pengalihan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) itu dimaksudkan agar menghindari dampak negatif dari kebakaran TPA Sarimukti yang kini belum juga padam. Konsekuensinya, siswa di tujuh sekolah menggelar KBM secara daring. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Disdik KBB mengambil langkah cepat terkait peristiwa kebakaran TPA Sarimukti. Bentuknya, sejumlah siswa di tujuh sekolah menggelar KBM secara daring.

Pengalihan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) itu dimaksudkan agar menghindari dampak negatif dari kebakaran TPA Sarimukti yang kini belum juga padam. Konsekuensinya, siswa di tujuh sekolah menggelar KBM secara daring

"Penghentian KBM di sekolah dilakukan berdasarkan pengajuan aparat kewilayahan untuk menghindari paparan asap kebakaran TPA Sarimukti yang berpotensi mengakibatkan siswa mengalami ISPA (inspeksi saluran pernapasan atas)," kata Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB Wawan Hernawan, saat dihubungi pada Rabu 23 Agustus 2023.

Baca Juga : Puluhan Warga Terdampak Kebakaran TPA Sarimukti Datangi Puskesmas Cipatat Lantaran Terancam Sakit

Wawan menyebut, ada tujuh sekolah yang melaksanakan KBM secara daring, antara lain SD Negeri Jati, SD Negeri Sarimukti, SD Negeri Cicadas dan MTS Al Ihsaniyah.

"Kemudian SMK Negeri 1 Cipatat, PAUD Pelangi Sarimukti dan RA Al Marjuki," sebutnya.

Wawan menerangkan, proses kegiatan belajar secara daring atau online ini dilakukan selama dua hari, mulai hari ini 23-24 Agustus 2023.

Baca Juga : Mulai Overload, Masyarakat Diimbau Menahan Diri Buang Sampah ke TPS

"Pengajuan dari kecamatan itu dua hari. Tapi, kalau kondisi masih belum bisa tertangani, kita akan tinjau kembali untuk perpanjangan," terangnya.
 
Bahkan, sambung Wawan, sekolah yang belajar melalui daring bisa bertambah sesuai dengan pengajuan dari aparat kewilayahan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani