Ini Kata Pengamat tentang Covid-19 Klaster Keluarga

Penyebaran virus corona semakin luas. Bahkan klaster keluarga terus bermunculan di seluruh pelosok Indonesia.

Ini Kata Pengamat tentang Covid-19 Klaster Keluarga
istimewa

INILAH, Bandung - Penyebaran virus corona semakin luas. Bahkan klaster keluarga terus bermunculan di seluruh pelosok Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan mengatakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini seharusnya ditegakkan bukan malah pakai diksi diperketat. 

Menurutnya, berkaitan dengan klaster keluarga ini harus ada edukasi kepada masyarakat. Karena semakin banyak mereka terpapar virus dari keluarga, akhirnya semakin repot dan akan mudah penyebarannya di perumahan-perumahan.

Baca Juga : Sambut HJKB Ke-210, Oded Yana Ziarah Ke Makam Leluhur

"Yang dikhawatirkan, misal ada penyebaran virus Corona, pasti akan merembet se-Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan seterusnya. Dan lebih bahaya lagi dalam klaster itu ada pihak-pihak yang orang tanpa gejala (OTG), masih berkeluyuran karena merasa tidak apa-apa. Itu lebih membayakan dan berpotensi menyebarkan virus secara masif," ujar Cecep, Selasa (22/9/2020).

Menurut Cecep, klaster keluarga memang sudah ada dari semenjak beberapa waktu, akan tetapi klaster keluarga ini semakin masif dan terus bertambah ketika era AKB yang kurang pengawasan. Sebab kata dia, AKB yang dicanangkan oleh pemerintah itu masih ada berbagai kelemahan, utamanya masalah pengawasan. Pengawasan berkaitan dengan bagaimana penerapan protokol kesehatan di dalam AKB itu sendiri berjalan dengan baik.

Masih banyak ditemukan kerumanan-kerumunan orang. Cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Tiga syarat utama itu kurang adanya pengawasan dan masyarakatnya juga sudah kurang disiplin.

Baca Juga : APBD Perubahan Kota Bandung Turun Hingga 1 Triliun

"Jadi ini ada dua hal, pertama pemerintahnya kurang dalam  mengawasi berjalannya regulasi AKB. Kedua, masyarakatnya kurang disiplin. Dua hal ini menjadi potensi  marak klaster keluarga," imbuhnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani