Inilah Jawaban Kementerian Sosial Terhadap Kritik dan Nyinyiran Aksi Drama Blusukan Risma

Seakan ingin menjawab berbagai cibiran yang dialamatkan kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kementerian Sosial akhirnya sampaikan hal ini. Tudingan aksi drama, cibiran dan kritikan terhadap aksi blusukan Menteri Sosial anyar, Tri Rismaharini terus mengalir.

Inilah Jawaban Kementerian Sosial Terhadap Kritik dan Nyinyiran Aksi Drama Blusukan Risma

Sebanyak 23 penerima manfaat tersebut terdiri dari delapan perempuan dan 15 laki-laki. Rata-rata mereka bermata pencaharian sebagai pemulung.

Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta. Ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar di lapak atau di pemukiman kumuh. 

Mereka ditemukan di beberapa lokasi seperti di sekitar Pegangsaan, Pasar Baru, Thamrin, Sudirman, Manggarai. Ada juga rujukan dari Dinas Sosial Subang dan DKI Jakarta.

Baca Juga : Inilah Kata Netty Aher Terkait PSBB Jawa Bali

Terdapat dua orang penerima manfaat usia anak yang salah satunya tidak bersekolah. Oleh karena itu Mensos meminta keluarganya untuk tinggal di Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi dan anak yang sempat putus sekolah diminta untuk melanjutkan sekolah di sekitar Balai.

Dikatakan Harry, di Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi, penerima manfaat dewasa seperti pemulung mulai diberikan keterampilan berwirausaha seperti budi daya ikan lele.

Mereka juga diberikan keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.

"Suatu terobosan penting atas inisiatif Menteri Sosial untuk pembuatan kompos dan daur ulang sampah non organik, telah ditawarkan kepada kementerian untuk diambil sampahnya," ujarnya.


Editor : Ghiok Riswoto