Jabar dan KBB Masuk Wilayah dengan Kerawanan Tinggi Pemilu 2024, Bawaslu KBB Pikul Tugas Berat

Ketua Bawaslu Jabar Periode Abdullah menilai, Jabar merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi pada Pemilu 2024 mendatang.

Jabar dan KBB Masuk Wilayah dengan Kerawanan Tinggi Pemilu 2024, Bawaslu KBB Pikul Tugas Berat
"Salah satu faktornya karena jumlah pemilih di provinsi yang memiliki 27 kabupaten/kota ini paling banyak secara nasional," ungkapnya saat jadi pembicara di Rapat Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu KBB di Lembang, belum lama ini. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Ketua Bawaslu Jabar Periode Abdullah menilai, Jabar merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi pada Pemilu 2024 mendatang.

"Salah satu faktornya karena jumlah pemilih di provinsi yang memiliki 27 kabupaten/kota ini paling banyak secara nasional," ungkapnya saat jadi pembicara di Rapat Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu KBB di Lembang, belum lama ini.

Abdullah menyebut, salah satu kabupaten di Jabar yang memiliki kerawanan tinggi dalam Pemilu nanti adalah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal itu menjadi tantangan bagi penyelenggara Pemilu khususnya Bawaslu KBB dalam melakukan pengawasan.

Baca Juga : Panwascam di KBB Terancam Diusir dari Sekretariat Lantaran Anggaran Operasional Tak Kunjung Cair

"Kerawanan pemilu ini bisa bermacam-macam pemicunya, namun yang paling dominan seperti adanya praktik money politic, netralitas ASN, dan yang lainnya," sebutnya.

Secara umum, terang Abdullah,  Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Jabar masuk lima besar yang tertinggi secara nasional.

Menurutnya, posisi tersebut bersanding dengan DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur.

Baca Juga : Arsan Latif Jadi Pj Bupati Bandung Barat, Ini Profil dan Sejumlah Jabatan Mentereng yang Dicapainya

"Jumlah pemilih di Jabar sebanyak 35 juta orang atau yang tertinggi dari provinsi lain, bisa berpotensi jadi rebutan," terangnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani