Jelang Nataru, Kadisperindag Jabar Tegaskan Ketersediaan Stok dan Harga Sembako Aman Terkendali

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan menegaskan, ketersediaan stok sembako dan harga aman terkendali jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Jelang Nataru, Kadisperindag Jabar Tegaskan Ketersediaan Stok dan Harga Sembako Aman Terkendali
Iendra menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), jumlah produksi dan suplai jelang Nataru yang akan dilaksanakan kurang dari satu pekan dinyatakan aman. Demikian pula kestabilan harga, dimana menurutnya masih dalam ambang batas wajar sesuai kemampuan masyarakat. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan menegaskan, ketersediaan stok sembako dan harga aman terkendali jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Iendra menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), jumlah produksi dan suplai jelang Nataru yang akan dilaksanakan kurang dari satu pekan dinyatakan aman. Demikian pula kestabilan harga, dimana menurutnya masih dalam ambang batas wajar sesuai kemampuan masyarakat.

"Untuk ketersediaan stok sejauh ini, berdasarkan koordinasi dengan TPID, terutama di sisi produksi atau suplai. Alhamdulillah bahan pokok terjaga. Untuk harga secara umum terkendali. Adapun naik turunnya, saya pikir tiap bulan akan terjadi demikian. Tapi tidak terlalu signifikan, seperti halnya waktu itu minyak goreng, ayam, atau cabai yang pernah sampai Rp100 ribu. Ini tidak sampai demikian. Paling naiknya dalam konteks masih terjangkau oleh konsumen," ujarnya di Gedung Sate, Rabu 21 Desember 2022. 

Baca Juga : Dana Bagi Hasil Kabupaten Kota Mencapai Rp 8 triliun, Bapenda Jabar Targetkan 2023 Meningkat

Kendati demikian, dia mengaku Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap waspada dengan menyiapkan anggaran dari APBD untuk operasi pasar murah, bila nanti sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga. Meski prioritas utama saat ini cenderung melakukan mitigasi, guna menghindari kemungkinan tersebut.

"Kita tiap tahun selalu menyediakan anggaran untuk operasi pasar di hilir. Kita, seperti yang selalu Pak Gubernur (Ridwan Kamil) selalu menyampaikan operasi pasar murah yang dilakukan oleh Indag adalah senjata terakhir. Lebih baik kita mencegah dari hulu, oleh sebab itu teman-teman di TPH (Tanaman, Pangan dan Holtikultura), perternakan itu diberi anggaran untuk melakukan operasi pasar murah," ucapnya.

"Tapi langsung melibatkan petani atau peternak. Jadi masyarakat membeli seolah-olah dari petani atau peternak, tapi harganya disubsidi. Ini sudah dilakukan selama tiga bulan ke belakang. Dalam konteks waktu inflasi naik dan Alhamdulillah sekarang inflasi mulai turun," imbuhnya.

Baca Juga : Masjid Al Jabbar Diharapkan jadi Kebanggaan di Dunia Internasional

Sementara terkait ketersediaan dan harga telur yang sempat melonjak naik beberapa waktu lalu, salah satunya untuk menyuplai kebutuhan masyarakat korban gempa di Kabupaten Cianjur, Iendra mengaku saat ini sudah cenderung stabil dan dia berharap kondisi ini tetap bertahan hingga Nataru usai.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani