Kasih Sayang Kepada Fakir Miskin

 Ja'far al-Khuldi - rahimahullah - berkata:Saya mendengar al Junaid -rahimahullah -berkata: Saya mendengar Sari as-Saqathi berkata, "Saya tahu jalan pintas menuju surga: Jangan meminta apa pun pada seseorang, jangan mengambil apa pun dari seseorang, sementara Anda tidak memiliki apa pun yang bisa Anda berikan pada orang lain."

Kasih Sayang Kepada Fakir Miskin
Ilustrasi/Net

Dikisahkan dari Abu Muhammad al-Murta'isy- rahimahullah -yang berkata,"Menurut saya, mengambil tidak bisa dibenarkan sehingga Anda datang kepada orang yang Anda mengambil darinya. Maka Anda mengambil untuknya dan bukan untuk Anda.

Dikisahkan dari Ja'far al-Khuldi dari al Junaid - rahimahullah - yang berkata: Satu hari aku pergi menemui Ibnu al-Kurraini dengan membawa dirham yang ingin aku berikan kepadanya, dengan anggapan la tidak mengenalku. Aku meminta padanya agar la sudi mengambil dirham yang kubawa untuknya.

Kemudian la berkata,"Aku tidak membutuhkan dirham." la tidak mau mengambilnya. Lalu aku berkata kepadanya, "Jika engkau tidak membutuhkannya, maka aku adalah seorang muslim yang sangat senang bila engkau mau mengambil pemberianku ini. Maka silakan engkau mengambilnya untuk menyenangkan hatiku." Akhirnya ia mau mengambilnya.

Baca Juga : Cinta Antara Fitrah, Naluriah dan Sunnatullah

Disebutkan dari Abu al-Qasim al-Munadi rahimahullah- bahwa jika la melihat asap mengepul dari sebagian rumah tetangganya, maka ia akan berkata pada orang-orang yang ada disekitarnya, "Pergilah Anda kepada mereka, dan katakan pada mereka, 'Berilah saya bagian dari apa yang engkau masak!" Ada seseorang di antara mereka yang berkata,"Barangkali mereka hanya memasak air." Maka la berkata, "Berangkatlah kepada mereka, apa yang bisa diandalkan oleh orang-orang kaya itu kecuali memberikan sesuatu pada kita dan mereka meminta syafaat dengan pemberiannya itu di akhirat."

Al Junaid - rahimahullah - berkata: Aku membawa uang dirham kepada Husain bin al-Mishri, dimana istrinya sedang melahirkan. Mereka sedang berada di gurun sahara yang tidak punya tetangga. Namun la tidak mau menerima pemberianku. kemudian dirham itu kuambil kembali dan kulemparkan ke dalam kamar di mana istrinya berada sembari berkata, "Wahai istri Husain ini untukmu!" Akhirnya ia tidak bisa berkutik untuk menolak apa yang aku lakukan.

Yusuf bin al-Husain - rahimahullah - ditanya, "Jika aku mempersaudara seseorang karena Allah, kemudian aku keluar. kepadanya dengan membawa semua hartaku. Lalu apakah aku telah menunaikan semua hak-haknya dari apa yang Allah berikan kepadaku?" Maka la menjawab, "Bagaimana Anda bisa melakukannya dengan rendahnya mengambil dan menemukan kemuliaan memberi bila dalam memberi ada kemuliaan sementara dalam mengambil ada kerendahan?"[ ]

Sumber : penuturan Syeikh Abu Nashr as-Sarraj


Editor : Bsafaat