Ketika Perempuan Rusak, Salah Siapa?

TULISAN ini tak hendak menyinggung siapapun. Tulisan ini dimaksudkan sebagai renungan bersama.

Ketika Perempuan Rusak, Salah Siapa?
ILUSTRASI

TULISAN ini tak hendak menyinggung siapapun. Tulisan ini dimaksudkan sebagai renungan bersama.

Banyak yang berkata bahwa bangun runtuhnya sebuah bangsa juga ditentukan oleh baik tidaknya kaum wanitanya. Pertanyaannya adalah siapakah yang paling menentukan baik tidaknya kaum wanita?

Saat Siti Maryam mengandung tanpa memiliki suami, kasak kusuk mulai terdengar. Siti Maryampun bersedih hati. Andai saja tak ada bimbingan Allah, depresi atau stress mungkin saja tertimpa pada beliau. Saat beliau melahirkan dan menggendong bayi kecilnya, begitu banyak orang yang mencemooh beliau.

Perhatikan kalimat cemoohan mereka yang kemudian diabadikan al-Qur'an: Allah SWT berfirman: "Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina." (QS. Maryam 19: Ayat 28)

Siapa saya yang disebut dan disematkan kepada Siti Maryam dalam cemoohan dugaan rusaknya Siti Maryam? Ada tiga orang: saudara lelakinya, bapaknya dan ibunya.

Saudara yang baik tak akan membiarkan saudara perempuannya itu rusak, dia akan menjaganya dan mengawal kehormatannya.

Bapak yang baik adalah bapak yang peduli bukan saja pada masalah makannya sang puteri melainkan juga pada akhlak dan kepribadian puterinya. Ibu yang baik adalah ibu yang selalu menanamkan nilai-nilai agama, tauhid dan akhlak, kepada puteri-puterinya.

Halaman :


Editor : inilahkoran