KPID Jabar Gandeng Empat Perguruan Tinggi Lakukan Riset ASO, Ini Hasilnya

KPID Jabar melibatkan empat perguruan tinggi guna melakukan riset migrasi penyiaran analog switch off atau ASO. Keempat perguruan itu yakni Unpad, Unpas, Unisba, dan Unswagati. Hasilnya, migrasi penyiara ke digital ini masyarakat mendapatkan banyak keuntungan.

KPID Jabar Gandeng Empat Perguruan Tinggi Lakukan Riset ASO, Ini Hasilnya
Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet mengatakan, hasil riset bersama empat perguruan tinggi tersebut menunjukkan program ASO atau migrasi penyiaran dari analog ke digital itu masyarakat mendapatkan banyak keuntungan. (rianto nurdiansyah)

"Usai produktif di Jabar itu ada 38,6 juta jiwa. Ini pintu masuk mengais rezeki di sana. Kontennya, bisa disalurkan ke lembaga penyiaran dikonversi menjadi nilai ekonomi," kata Adiyana.

Selain itu, riset Unswagati mengambil tema kolaborasi ekosistem pada saat ASO terealisasi. Hasilnya, televisi lokal memiliki peluang untuk membangun ekosistem industri.

Sedangkan, peneliti Unisba Atie Rachmiatie mengatakan migrasi ke digital sudah dilakukan sebelumnya negara selain Indonesia. Menurutnya, di satu sisi migrasi menuju digital berpeluang besar untuk menumbuhkan tayangan berkualitas dan ekonomi masyarakat. 

Baca Juga : Pesan Atalia kepada Maba Universitas Widyatama: Etika Dulu Baru Ilmu

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan muncul kendala dari segi ekonomi. Khususnya, terkait kebutuhan set top box (STB) dan kebutuhan infrastruktur penyiaran di daerah. 

Kerja sama antar pihak itu merupakan upaya dalam memotong lingkaran setan yang terjadi saat ini. Sebab, lanjut Atie, siaran saat ini cenderung kurang berkualitas namun dipertahankan karena mengikuti pasar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah mengatakan migrasi ke digital tak hanya berdampak pada kualitas siaran. Ika menjelaskan ada peluang tumbuhnya ekonomi daerah. 

Baca Juga : Halo Warga Jabar Catat Tanggalnya, Ada 4000 Lowongan Kerja dari 58 Perusahaan di Job Fair Online

"TV digital ini menumbuhkan dan memperkuat platform. Saat ini kan platform dari luar negeri. Sedangkan, siaran TV digital ini kan dibuat warga, ini akan memperkuat ekonomi masyarakat," kata Ika. 


Editor : Doni Ramdhani