Krisis Air Hantui Warga Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi

DAMPAK Kekeringan terus dirasakan masyarakat di wilayah Bandung Raya, khususnya Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Krisis air bersih yang sejak sebulan lalu dirasakan warga Cimahi, kini meluas ke Kabupaten Bandung.

Krisis Air Hantui Warga Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung saat membagikan air bersih. (Foto Antara)

INILAHKORAN,Bandung,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meningkatkan status darurat kekeringan dari siaga menjadi tanggap darurat di daerah tersebut, mulai 25 September 2023 hingga 14 hari ke depan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Beny Sonjaya mengungkapkan, keputusan tersebut ditetapkan atas situasi sejumlah kecamatan dan desa yang terdampak kemarau dan El Nino serta mengakibatkan adanya bencana kekeringan dan krisis air bersih.

"Awalnya kita menetapkan status siaga, makanya kita kaji cepat untuk menaikkan status, menjadi status tanggal darurat dimulai dari tanggal 25 September 2023 sampai 8 Oktober 2023," ungkap Beny Sonjaya, Minggu 1 Oktober 2023.

Baca Juga : Bangun Dua RDF, DLH Cimahi Klaim Bisa Mengolah Sampah 50 Ton Per Hari

Menurut Beny, status tanggap darurat juga dilakukan karenanya banyaknya warga yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. "Kita lihat juga dari banyaknya permohonan bantuan air bersih dari warga masyarakat dan banyaknya kebakaran lahan,” kata dia.

Apabila permintaan warga terhadap pasokan air bersih terus-menerus dilakukan akibat dampak kekeringan, pihaknya akan memperpanjang status tanggap darurat tersebut.
“Apabila adanya permohonan terus-terusan air bersih dari warga, kemungkinan bisa ditambah lagi status tanggap darurat daruratnya diperpanjang,” katanya.

Berdasarkan kajian risiko bencana kekeringan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bandung, ia mengungkapkan 27 kecamatan mengalami risiko sedang dan empat kecamatan risiko tinggi bencana kekeringan.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengeluarkan instruksi kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air dan mencegah pembakaran sampah di lahan terbuka. “Pak Bupati sudah membuat surat imbauan ke wilayah supaya warga masyarakat itu pertama hemat air, kedua tidak membakar sampah karena kebanyakan di kebakaran lahan itu akibat daripada awalnya membakar sampah,” kata Beny.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto