Lebaran 2019, Jalur Tol Trans Jawa Diprediksi Padat

Pada masa Lebaran 2019 ini, ruas jalan tol Trans Jawa diperkirakan padat.  Kondisi ini, dilatarbelakangi kenaikan harga tiket pesawat yang menggiring pemudik beralih ke angkutan darat.

Lebaran 2019, Jalur Tol Trans Jawa Diprediksi Padat
INILAH, Bandung - Pada masa Lebaran 2019 ini, ruas jalan tol Trans Jawa diperkirakan padat.  Kondisi ini, dilatarbelakangi kenaikan harga tiket pesawat yang menggiring pemudik beralih ke angkutan darat.
 
“Tarif tiket pesawat udara sekarang masih mahal. Diprediksi, jalur darat makin diminati, terutama pengguna kendaaraan pribadi di Jawa dan sebagian Sumatera,” kata pengamat transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno dikutip Antara, Kamis (14/3/2019).
 
Menurutnya, bukan hanya tol Trans Jawa yang sudah terhubung. Saat ini, sebagian tol Sumatera yang menghubungkan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Baru-Palembang pun sudah tersambung.
 
Dia memperkirakan, kepadatan lalu lintas masih terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek akibat belum tuntasnya tol layang Jakarta-Cikampek. Untuk mengatasi hal itu, truk barang tidak perlu dilarang asalkan kecepatannya bisa minimal 60 km/jam mengacu pada Peraturan Menteri 111/2015 tentang Tata Cara Batas Kecepatan di Jalan.
 
Djoko mengingatkan tentang pentingnya tempat istirahat di tengah lalu lintas tol yang padat. Tempat istirahat yang disediakan di sepanjang jalan tol itu tidak akan sanggup menampung semua pemudik pengguna tol untuk beristirahat setelah 2-3 jam mengemudi.
 
“Penambahan rest area menjadi penting dan diperlukan. Jika ditambah di sepanjang tol tersebut kurang efektif. Karena ramai hanya pada saat musim mudik,” ujarnya seraya menyebutkan sebaiknya di sekitar gerbang tol yang bukan lahan milik operator tol itu disiapkan lahan untuk tempat istirahat.
 
Selain itu, pemerintahan daerah dapat menyiapkan tempat istirahat dan bekerja sama dengan operator jalan tol. Pemda bisa minta dibuatkan rambu petunjuk di sepanjang tempat keberadan tempat istirahat di luar tol. Sebab, para pebisnis lokal yang mulai terpuruk akibat dampak tol dapat diberi kesempatan buka usaha di lokasi tersebut.
 
Terkait potensi kecelakaan lalu lintas, dia mengingatkan hal itu pun penting untuk diperhatikan. Berdasarkan data dari PT Jasa Marga Maret 2019, terdapat beberapa ruas tol yang perlu diwaspadai. Seperti, km 365-375 tol Batang-Semarang, km 475-485 tol Semarang-Solo, km 715-725 tol Surabaya-Mojokerto, dan km 795-805 tol Gempol-Pandaan.
 
“Di titik-titik itu perlu pemasangan rumble strip sebelum rest area. Setidaknya pada jarak 1,5 km sebelum rest area untuk mengingatkan pengguna jalan tol agar mengurangi laju kendaraannya,” jelasnya.
 
Khusus pemudik dari Kalimantan dan Sulawesi ke Jawa, diakuinya bakal beralih ke kapal. Kondisi ini pun akibat dari harga tiket pesawat yang masih mahal. Dampaknya, pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya akan semakin ramai.


Editor : inilahkoran