Libur Natal dan Tahun Baru 2023 Bawa Angin Segar, Okupansi Kamar Hotel di Lembang Capai 100 Persen

Momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 membawa angin segar tersendiri bagi pengusaha hotel yang berada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Libur Natal dan Tahun Baru 2023 Bawa Angin Segar, Okupansi Kamar Hotel di Lembang Capai 100 Persen
Momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 membawa angin segar tersendiri bagi pengusaha hotel yang berada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB)./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 membawa angin segar tersendiri bagi pengusaha hotel yang berada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pasalnya, pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 kali ini okupansi kamar hotel di KBB terus mengalami peningkatan. Bahkan, ada beberapa hotel yang mencapai okupansi hingga 100 persen.
Hal tersebut diketahui berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB pada tanggal 30 dan 31 Desember 2022, seperti Grafika Cikole, Hotel Panorama Lembang, Dusun Bambu Resort, Imah Seniman Resort yang mencapai 100 persen untuk tanggal 31 Desember. 
Selanjutnya, Sangria Resort & Spa mencapai 100 persen untuk tanggal 30 Desember. Sedangkan, yang tingkat hunian kamar hotelnya mencapai 80 persen pada 31 Desember antara lain, Putri Gunung Hotel, Sangria Resort & Spa, Mason Pine, dan  Sapulidi Resort.
Untuk Trizara Resort 98 persen, Green Forest Resort 97 persen, dan Lembang Asri 85 persen.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengatakan, secara umum okupansi hotel dan penginapan yang berada di kawasan Lembang  rata-rata sudah mengalami peningkatan okupansi kamar di atas 50 persen.
"Pantauan hari ini, arus lalu lintas menuju kawasan Lembang dan sekitarnya tak sepadat sebelumnya. Tapi okupansi hotel mendekati akhir tahun, justru mengalami peningkatan cukup signifikan," katanya kepada wartawan, Senin 2 Januari 2023.
Ia mengaku, saat libur Natal dan Tahun Baru 2023, pihaknya terus melaksanakan koordinasi dengan  pihak pengelola hotel, restoran dan usaha pariwisata (destinasi wisata) terkait kesiapan, kapasitas dan okupansi.
"Kami juga melaksanakan pengawasan dengan menempatkan petugas Disparbud, baik di objek wisata, hotel maupun  restoran dengan tetap memperhatikan daya tampung atau carring capasity untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan," bebernya.
Tak hanya itu, terang dia, upaya lain yang sudah dilakukan Disparbud KBB dengan melaksanakan deteksi dini terhadap hal-hal  yang tidak diinginkan.
"Termasuk juga  mencegah over capasity terutama akan terjadinya kemacetan lalu lintas di tempat-tempat wisata," terangnya.
Disinggung terkait upaya menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, ia menyebut, pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah antisipasi. 
Pasalnya, cuaca ekstrem memicu terjadinya bencana alam tanah  longsor, pohon tumbang.
"Sebagai antisipasi, kami sudah  melaksanakan kegiatan mitigasi bencana bekerja sama dengan  pihak terkait seperti BPBD KBB serta selalu memantau, mengikuti dan memperhatikan imbauan dari  BMKG," paparnya.
"Selain itu para pengelola wisata sudah mempunyai SOP terkait kebencanaan dan paham harus berbuat apa apabila terjadi hal yang tidak diinginkan di tempat wisata yang mereka kelola," sambungnya.
Ia menambahkan, 
libur Nataru kali ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 dan 2020 yang ketika itu sedang masa puncak pandemi COVID-19.
"Sekarang sedang memasuki recovery di bidang pariwisata dan tidak ada pembatasan serta aturan yang ketat, apalagi  pak presiden sudah mencabut PPKM. Namun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana