Menyisakan Beragam Persoalan, Warga Sayangkan Kelengkapan Little Madina Cililin yang Rusak

Diresmikannya Alun-alun Cililin yang mengusung konsep Little Madina oleh Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif untuk yang kedua kalinya beberapa waktu lalu masih menyisakan persoalan.

Menyisakan Beragam Persoalan, Warga Sayangkan Kelengkapan Little Madina Cililin yang Rusak
Salah satunya seperti pohon kurma yang hanya tersisa satu. Padahal, kala itu penanaman pohon khas negara Timur Tengah di Little Madina Cililin itu sempat dilakukan secara simbolis Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan sebanyak 6 pohon kurma. (agus satia negara)

"Terutama di bagian basement tampak tergenang air, kemudian di bagian tribun sebagian pada lepas," ucapnya.

"Mumpung masih dalam masa pemeliharaan sebaiknya Pemkab Bandung Barat mengundang atau berkomunikasi dengan pihak ketiga," sambungnya.

Sebelumnya, sekeliling Alun-alun Cililin sempat ditutup dengan menggunakan pagar seng. Padahal, proyek tersebut sudah selesai dikerjakan pada September 2023.

Baca Juga : Sambil Duduk di Tepas Rumah, Bincang Santai dan Kedekatan Bupati Bandung Dadang Supriatna  Dengan Warga

Kendati demikian, kini bisa dinikmati publik setelah diresmikan Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif, Senin 8 Januari 2024. Sekaligus menyerahkan pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Kecamatan Cililin.

"Saat ini, kami pastikan Alun-alun Cililin  Kabupaten Bandung Barat saya resmikan dan kami pastikan sudah siap dipergunakan dengan segala keterbatasannya," ujar Arsan.

Arsan mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya berfikir cepat dan keras agar fasilitas umum ini dapat segera dinikmati oleh masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Cililin dan wilayah selatan lainnya. 

Baca Juga : PKS Kota Bandung Tinjau Warga Terdampak Banjir dan Berikan Bantuan

Ia mengakui bahwa hingga saat ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan dari Alun-alun Cililin. Namun, selama masa tenggang setelah selesai pembangunannya, perawatan masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga yang melaksanakan pembangunannya. 


Editor : Doni Ramdhani