Meski Dunianya ‘Gelap Gulita’, Hendra Mampu Terangi Dunia Pendidikan

Lahir dengan disabilitas netra, Hendra mampu membuktikan jika dirinya tetap bisa berkontribusi untuk sekitar. Sudah dua tahun ini Hendra menjadi guru Bahasa Indonesia di SMPN 4 Bandung.

Meski Dunianya ‘Gelap Gulita’, Hendra Mampu Terangi Dunia Pendidikan

Setelah lulus, Hendra melanjutkan pendidikan ke SMAN 7 Bandung. Kemudian setelah lulus SMA, ia pun berkesempatan kuliah di UPI jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

"Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana," tutur Hendra.

Sebagai disabilitas netra, Hendra memiliki cita-cita untuk menggebrak wacana dan paradigma terhadap kaum disabilitas khususnya di Kota Bandung. Ia ingin agar para disabilitas bisa berdaya dan setara di tengah masyarakat inklusi. 

Baca Juga : Pemkab Bandung Pulangkan 20 ODGJ dari Panti Rehabilitasi Cilacap

"Beberapa tahun ke belakang, disabilitas itu kurang dipercayai. Namun, sekarang kami bisa diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dunia masing-masing, seperti saya di dunia pendidikan," jelasnya.

Paradigma zaman dulu, guru disabilitas hanya bisa mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK). Maka, Hendra sempat mengalami masa di mana ia kerap mendapatkan penolakan dari berbagai sekolah untuk mengajar.

"Dulu sempat melamar ke beberapa sekolah. Saya juga sudah berkali-kali ditolak jadi guru. Namun, alhamdulillah saya terus berjuang untuk door to door ke sekolah-sekolah, akhirnya bisa bergabung di SMPN 4 Bandung," kenangnya.

Kesempatan yang diberikan kepsek ini akhirnya membuat Hendra bisa berkontribusi di SMPN 4 Bandung untuk membangun dunia pendidikan.


Editor : Ahmad Sayuti