Muslimah dan Rasa Malu

Hampir diseluruh dunia sepakat bahwa wanita selalu menjadi ikon tunggal kecantikan dengan akumulatif apresiasinya terhadap wajah serta tubuh yang indah. Apresiasi ini mungkin tidak salah, karena secara fitrah wanita hadir dengan sosok yang lembut dan indah. Dari sosok seperti inilah maka sepantasnya muslimah menghiasi dirinya dengan rasa malu. Mengapa harus Malu?

Muslimah dan Rasa Malu
Ilustrasi/Net

Sedangkan yang dimaksud dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

"Rasa malu itu tidak membawa kecuali kepada kebaikan." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

yaitu rasa malu yang membawa kepada keimanan serta tidak melalaikan hak dan kewajiban. Lalu mengapa rasa malu yang menghalangi seseorang dari kebaikan disebut sebagai rasa malu? Hal itu karena rasa malu ini menyerupai rasa malu yang yang disyariatkan. Padahal hakekatnya, rasa malu yang menghalangi dari kebaikan adalah tercela di sisi Allah Subhanahu wa Taala.

Manfaat Rasa Malu

Maka muslimah yang mempunyai rasa malu akan terhalangi dari perkara-perkara yang buruk dan jelek, baik rasa malu yang berlaku secara tabiat maupun rasa malu yang lahir karena keimanan kepada Allah Subhanahu wa Taala. Jika kita mau memperhatikan kondisi dan keadaan manusia secara cermat, niscaya kita akan mendapati realita bahwa berbagai keburukan dan kejelekan terjadi, baik yang berupa kekafiran, kesyirikan, kebidahan, dan kemaksiatan, baik yang kecil maupun yang besar, dikarenakan mereka telah kekurangan bahkan kehilangan rasa malu yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Jika rasa malu dengan kedua jenisnya telah hilang dari seseorang maka tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan darinya. Bahkan bisa jadi dirinya telah berubah menjadi syaithan yang terkutuk.

Kita memohon kepada Allah keselamatan dan keampunan dan menjadikan diri kita sebagai Muslimah yang cantik dengan rasa Malu. Wallahu alam bish-shawab.[Fauziah Ramdani]

 


Editor : Bsafaat