Ngeri, Kasus HIV/AIDS Akibat Homoseksual di Kabupaten Cirebon Melonjak

- Kasus HIV-AIDS akibat perilaku homoseksual di Kabupaten Cirebon melonjak dalam 7 bulan terakhir.

Ngeri, Kasus HIV/AIDS Akibat Homoseksual di Kabupaten Cirebon Melonjak
- Kasus HIV-AIDS akibat perilaku homoseksual di Kabupaten Cirebon melonjak dalam 7 bulan terakhir. (Ilustrasi/Net)

Hal itu menyebabkan perilaku sering berganti-ganti pasangan. Selain itu, penggunaan narkoba dengan jarum suntik juga membuat potensi penyebaran HIV AIDS menjadi semakin besar.

Awak nya, Lukman mengaku terkejut saat aktif di bidang P2PM Dinkes dalam setahun ini. Pasalnya dia baru tahu betapa tingginya data kasus LSL di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut membuktikan potensi perilaku seks sesama jenis di Kabupaten Cirebon cukup tinggi. 

"Saya inikan belum lama di P2PM, awalnya kaget juga, masa sih LSL di Cirebon angkanya begitu tinggi. Nah, ini PR kita bersama, bagaimana menekan angka kasus dengan mengubah perilaku seks tidak aman," kata Lukman.

Baca Juga : Waspada !!! Gelombang Tinggi di Wilayah Pangandaran dan Laut Selatan

Bahkan, lanjutnya, di tahun 2021 kemarin angkanya justru sangat tinggi. Dari 232 kasus HIV AIDS baru yang ditemukan, ada 83 kasus positif dari kategori LSL (Lelaki Suka Lelaki).

Jumlah tersebut menjadi jumlah kasus terbesar dari populasi kunci yang discreening oleh Dinkes Kabupaten Cirebon. Hampir setiap tahun jumlah positif kasus HIV pada kategori LSL selalu tinggi. Padahal, sosialisasi dan edukasi baik oleh dinas maupun relawan terus dilakukan secara intensif.

Dia menilai, selain LSL  kasus HIV yang juga masif ditemukan dari populasi kunci di tahun 2022 ini adalah untuk kategori penderita TBC dengan 38 kasus. Kemudian, warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan 17 kasus, pasangan risiko tinggi 23 kasus, ibu hamil 10 kasus dan lain-lain 54 kasus.

"Untuk HIV sendiri ada window periode, dimana butuh waktu kasus tersebut dari kontak pertama sampai bergejala, biasanya 10 tahunan waktunya. Sampai saat ini HIV AIDS sendiri belum ada obatnya, yang bisa dilakukan adalah menekan jumlah viraloadnya, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh," terangnya.


Editor : Bsafaat