Pantai versus Gunung, Apakah Kepribadian Pengaruhi Tujuan Wisata?

Ada anggapan pantai yang hangat dengan deburan ombak memanjakan telinga lebih disukai orang ekstrovert.

Pantai versus Gunung, Apakah Kepribadian Pengaruhi Tujuan Wisata?
Ilustrasi (antara)

Baik gunung maupun pantai adalah bagian dari wisata alam yang jadi primadona selama pandemi Covid-19. Udara yang segar dan keindahan semesta jadi pelipur lara untuk orang-orang yang jenuh karena tidak bisa bepergian jauh akibat pandemi Covid-19.

Wisata alam atau di luar ruangan adalah salah satu tren liburan tahun 2021 di Tanah Air, kata Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita.

"Tren wisata 2021 lebih kepada kelompok kecil yang homogen, misalnya family atau korporasi. Tujuannya lebih ke wisata alam atau lebih banyak outdoor, menghindari tempat yang banyak kerumunan," kata Diaz kepada ANTARA melalui pesan singkat, Sabtu.

Baca Juga : Fakta ASI, Foremilk versus Hindmilk Mana yang Lebih Penting?

Dalam seminar daring Tourism E-Talk Series bertema Wisata Minat Khusus dan Olahraga pada November lalu, Diaz mengatakan ada sembilan jenis wisata minat khusus yang semakin digandrungi di tengah pandemi Covid-19.

Pertama, Wisata Perdesaan, lalu Wisata Pendakian Gunung dan Olahraga Paralayang, Wisata Olahraga Marathon, Wisata Bahari Kapal Layar (yachting) dan Selam (diving).

Selanjutnya Wisata Olahraga Arung Jeram, Wisata Gua dan Paramotor, Ekowisata, Wisata Hantu dan Wisata Milenial (youth tourism), serta Wisata Relawan (voluntourism).

Sementara itu, pemerintah dalam program pengembangan pariwisata menetapkan lima destinasi super prioritas, yang meliputi Labuan Bajo, kemudian Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Selatan, serta Candi Borobudur di Jawa Tengah. (antara)


Editor : suroprapanca