Penggemar K-Pop kini Percaya SM 'Sabotase' Red Velvet dan EXO, Begini Alasannya

Red Velvet dan EXO saat ini dipercaya penggemar K-Pop telah mendapat perlakuan 'sabotase' oleh agensi mereka SM Entertainment.

Penggemar K-Pop kini Percaya SM 'Sabotase' Red Velvet dan EXO, Begini Alasannya
Grup Red Velvet dan EXO yang sama-sama bernaung di agensi SM.

INILAHKORAN.COM, Bandung - Masa depan girl grup Red Velvet saat ini dipertanyakan setelah perpanjangan kontrak para member kecuali Seulgi, belum ada kepastian.

Ketika memikirkan agensi hiburan K-Pop, tidak ada keraguan bahwa SM Entertainment adalah salah satu perusahaan pertama yang terlintas dalam pikiran, mengingat grupnya Red Velvet dan EXO

Pertama kali didirikan pada tahun 1995 oleh Lee Soo Man, SM dikreditkan sebagai pemimpin gelombang Hallyu yang besar.

Baca Juga : Rampungkan Program Inkubasi Sinergi, Puluhan Organisasi Mahasiswa Naik Kelas

Selama bertahun-tahun, SM Entertainment telah mendebutkan beberapa grup pria dan wanita, termasuk Red Velvet dan EXO

Meskipun grup ini mendapatkan popularitas yang sangat besar, Red Velvet menjadi girl grup K-Pop pertama yang mencapai 2 juta pendengar bulanan di Spotify, dan penghargaan lainnya.

Penggemar selalu merasa SM gagal dalam mempromosikan girl grup Red Velvet

Baca Juga : Ekspedisi Alpine Trilogy: Empat Pendaki Indonesia Puncaki Gunung Eiger Swiss untuk Kibarkan Merah Putih

Misalnya, pada lebih dari satu kesempatan, album fisik grup tersebut mengalami masalah stok, dan penggemar tidak puas dengan promosi SM.

Halaman :


Editor : Irma Nurfajri