Proyek PLTS Terapung Cirata Mulai Dibangun

Proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 145 MW di Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, secara resmi mulai dibangun, yang ditandai penandatanganan shareholder agreement dan prosesi peluncuran floater di waduk tersebut, Kamis (17/12).

Proyek PLTS Terapung Cirata Mulai Dibangun
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Cirata- Proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 145 MW di Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, secara resmi mulai dibangun, yang ditandai penandatanganan shareholder agreement dan prosesi peluncuran floater di waduk tersebut, Kamis (17/12).

Proyek PLTS Terapung Cirata dikembangkan secara patungan oleh anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) dan anak usaha Mubadala Investment Company, Masdar, yang merupakan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

"Peresmian Proyek PLTS Terapung 145 MW senilai 129 juta dolar AS ini merupakan langkah awal. Kami berharap Masdar, selaku investor UEA dan mitra PJB dalam proyek ini, dapat terus melakukan ekspansi dan membangun pembangkit listrik lainnya di Indonesia," kata Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis dalam keterangan tertulis KBRI Abu Dhabi di Jakarta, Kamis.

Baca Juga : Belajar Daring, Awas Bahaya Narkolema di Masa Pandemi

PLTS Terapung Cirata juga merupakan satu di antara 11 kesepakatan bisnis yang dipertukarkan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi pada Januari 2020 silam.

Untuk tahap awal, PT Pembangkit Jawa-Bali Solar Masdar Energi (PMSE), yang merupakan konsorsium yang mengembangkan PLTS Terapung Cirata, akan menempatkan water station untuk mengumpulkan data sebagai persiapan dari proses pembangunan pembangkit.

"Hasil dari listrik akan masuk ke jaringan transmisi PLN yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga surya terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan proyek investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia terbuka bagi investor asing dan berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan yang ada," imbuh Husin.

Baca Juga : Di Jabar, Sehari Tambah 1.434 Kasus Positif Covid-19, Ternyata Penyebabnya...

Hadir dalam seremoni tersebut antara lain Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana, Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto, Staf Ahli Sektor Investasi Prioritas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Aries Indanarto, dan Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Halaman :


Editor : Bsafaat