Razia Imigran Gelap di AS Dimulai Minggu Ini

Pejabat-pejabat AS dilaporkan akan memulai razia keimigrasian pada hari Minggu (14/7/2019) dan diperkirakan menarget setidaknya 2.000 imigran gelap yang telah mendapat surat perintah deportasi, antara lain karena tidak hadir dalam sidang pengadilan imigrasi.

Razia Imigran Gelap di AS Dimulai Minggu Ini
Ilustrasi/Net

INILAH, Washington DC- Pejabat-pejabat AS dilaporkan akan memulai razia keimigrasian pada hari Minggu (14/7/2019) dan diperkirakan menarget setidaknya 2.000 imigran gelap yang telah mendapat surat perintah deportasi, antara lain karena tidak hadir dalam sidang pengadilan imigrasi.

Badan Penegakan Hukum dan Imigrasi (Immigration and Customs Enforcement/ICE) mengatakan operasi tersebut dilakukan tiga pekan setelah Presiden Donald Trump berjanji akan mulai mendeportasi "jutaan imigran ilegal" dari AS.

"Seperti biasa, ICE memprioritaskan penangkapan dan pemulangan imigran gelap yang mengancam keamanan nasional, keselamatan publik dan keamanan perbatasan," ujar Matthew Bourke, juru bicara ICE, seperti dilaporkan VOA, Jumat (12/7/2019).

Bourke menolak memberi rincian spesifik tentang penundaan operasi itu, tetapi menyatakan "semua pelanggar undang-undang imigrasi akan ditangkap, ditahan dan--jika telah menerima surat perintah deportasi dideportasi dari Amerika."

Harian New York Times pertama kali melaporkan tentang razia itu Kamis lalu. Menurut koran itu, operasi akan dimulai hari Minggu di 10 kota besar dan berlangsung beberapa hari.

Trump telah membicarakan rencana deportasi itu selama berbulan-bulan.

Kepada wartawan hari Rabu (10/7/2019), penjabat Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika (USCIS) Ken Cuccinelli mengatakan, badan itu akan lebih dulu menarget 1 juta imigran yang tinggal di AS dan telah menerima surat perintah deportasi.

Halaman :


Editor : Bsafaat