Realisasi Investasi Kabupaten Cirebon Masih Minim dari Target

Dinas Penamaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon merilis, realisasi investasi pada 2022 ini baru mencapai Rp328,9 miliar. Sedangkan, target pada tahun ini sekitar Rp4 triliun. 

Realisasi Investasi Kabupaten Cirebon Masih Minim dari Target
Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon Dede Sudiono mengatakan, capaian realisasi investasi  pada tahun ini mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana industri makanan masih mendominasi. (maman suharman)

INILAHKORAN, Cirebon - Dinas Penamaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon merilis, realisasi investasi pada 2022 ini baru mencapai Rp328,9 miliar. Sedangkan, target pada tahun ini sekitar Rp4 triliun. 

Berdasarkan data DPMPTSP, realisasi investasi paling besar di Kabupaten Cirebon saat ini yaitu industri makanan (Sido Agung Agro Prima) sebesar Rp83 miliar. Kemudian dari sektor industri barang kulit dan alas kaki (Taekwang) mencapai Rp42,8 miliar.  lalu disusul sektor hotel dan restoran (Patra Jasa) dengan capaian Rp35,5 miliar. 

Sementara, investasi dari sektor pakaian (Plumbon International Textile) berada pada urutan ke empat dengan total mencapai Rp35 miliar. Terakhir, ada pada sektor furnitur (Parklane) sebesar Rp24,3 miliar. 

Baca Juga : Reform Corner, Media Pencerahan Berpikir ASN Sumedang

Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon Dede Sudiono mengatakan, capaian realisasi investasi  pada tahun ini mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana industri makanan masih mendominasi. 

"Sebagian besar juga merupakan penanaman modal dalam negeri," kata Dede, Rabu 12 Oktober 2022. 

Dede mengaku, Kabupaten Cirebon saat ini mulai dilirik oleh investor dari luar negeri yang bergerak di bidang industri alas kaki. PMA tersebut tengah menempuh perizinan analisis masalah dampak lingkungan (amdal) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga : Hujan Datang, Jalan di Garut Mulai Berlubang

"Empat investor asing tersebut, akan mendirikan industri alas kaki dan sepatu. Lokasinya dibagian timur Kabupaten Cirebon, PMA itu berasal dari Korea Selatan, Taiwan, dan China," jelasnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani