Recharge Bantu Volvo Pulih dari Dampak Pandemi

Volvo mendapatkan hasil menggembirakan dalam penjualannya selama 2020, ketika permintaan kuat mobil listrik membantunya pulih di pasar yang melemah akibat pandemi COVID-19.

Recharge Bantu Volvo Pulih dari Dampak Pandemi
istimewa

 

Secara global, Volvo Cars menjual 661.713 mobil pada tahun 2020, hanya turun 6,2 persen dibandingkan tahun 2019. Meskipun angka akhir untuk satu tahun penuh belum dapat dikonfirmasi, perusahaan ini mengklaim mengungguli para pesaingnya dan memperoleh pangsa pasar di semua wilayah penjualan utamanya selama sebelas bulan pertama tahun ini.

Baca Juga : Startup Sociopreneur Lokal Mulai Fokus Kembangkan Gula Aren

Penjualan naik 7,5 persen di China pada 2020, menjadi 166.617 unit, dibandingkan dengan 2019. Di AS, perusahaan otomotif asal Swedia yang kini dimiliki oleh Geely Holding, China, ini menjual 110.129 mobil, meningkat 1,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di Eropa, Volvo Cars melihat permintaan yang kuat untuk mobil listrik di banyak pasar utama. Pasar keseluruhan yang lesu, tertahan oleh pembatasan terkait pandemi, membuat penjualan secara keseluruhan turun 15,5 persen sepanjang tahun.

Pandemi juga mempercepat langkah perusahaan menuju penjualan online, yang akan terus menjadi area fokus pada tahun 2021. Pada tahun 2020, Volvo Cars menggandakan jumlah langganan yang terjual secara online dibandingkan tahun 2019.

Volvo Cars berkomitmen untuk menjadi perusahaan mobil listrik premium dan di tahun-tahun mendatang, perusahaan akan meluncurkan beberapa mobil listrik penuh. Pada 2025, Volvo menargetkan penjualan globalnya terdiri dari 50 persen mobil listrik penuh, dengan sisanya hybrid. (inilah.com)


Editor : JakaPermana