RSUD Otista Soreang Bantah Mengabaikan Pasien UGD yang Viral di Aplikasi TikTok

Terkait viralnya pengakuan pasien yang kecewa dengan pelayanan RSUD Otista Soreang di media sosial TikTok, pihak manajemen menyampaikan permohonan maaf.

RSUD Otista Soreang Bantah Mengabaikan Pasien UGD yang Viral di Aplikasi TikTok
Dia menuturkan, setelah viralnya kejadian tersebut pihaknya mengakui adanya ketidaknyamanan tersebut dan langsung melakukan introspeksi di internal RSUD Otista Soreang. Kemudian, dilakukan investigasi internal serta perawat atau petugas yang bersangkutan sudah diberikan teguran serta ditempatkan di bagian lain. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Terkait viralnya pengakuan pasien yang kecewa dengan pelayanan RSUD Otista Soreang di media sosial TikTok, pihak manajemen menyampaikan permohonan maaf.

"Mengenai kejadian kemarin, kami seluruh civitas RSUD Otista Soreang memohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Insyaallah kami akan terus memperbaiki sistem pelayanan. Termasuk soal prosedur BPJS dan lainnya. Intinya, kami siap menerima koreksi dari semua pihak, supaya ke depan bisa lebih baik lagi," kata Direktur RSUD Otista Soreang Yani Sumpena Muhtar, Jumat 26 Januari 2024. 

Dia menuturkan, setelah viralnya kejadian tersebut pihaknya mengakui adanya ketidaknyamanan tersebut dan langsung melakukan introspeksi di internal RSUD Otista Soreang. Kemudian, dilakukan investigasi internal serta perawat atau petugas yang bersangkutan sudah diberikan teguran serta ditempatkan di bagian lain.

Baca Juga : Ribuan APK Pemilu di Kota Bandung Ditertibkan Satpol PP di Awal Tahun

"Mudah-mudahan memberikan efek jera ke semua pihak, terutama ke semua temen-temen dibagian pelayanan. Bahwa mereka harus tetap melayani meskipun kondisi psikologis kurang enak. Ya tetap harus melayani dengan rambu-rambu," ujarnya.

Yani melanjutkan, pihak managemen RSUD Otista pun telah mengunjungi pasien tersebut untuk menyampaikan permintaan maaf. Saat ini kondisi pasien tersebut sudah sehat dan sudah kembali bekerja. Dalam kejadian ini, kata Yani, ia tak ingin saling menyalahkan namun sebaliknya mengambil hikmahnya.

"Kami sudah mengunjungi rumah pasien tersebut dan memohon maaf. Dalam kejadian ini tidak usah salah menyakahkan, pasti ada sesuatu yang mendasarinya," katanya.

Baca Juga : Kepala IGD RS Cahya Kawaluyan Sebut Enam Korban Kecelakaan Maut di Cipongkor Alami Patah Tulang 

Terkait dugaan penolakan pasien BPJS yang tidak membawa rujukan fasilitas kesehatan pertama, Yani menjelaskan, sistem pelayanan di rumah sakitnya itu mengikuti aturan pemerintah. Bahkan, pasien BPJS bisa memanfaatkan JKN Mobile untuk mendapatkan nomor antrean secara online.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani